Minyak goreng? Apa tidak salah? Tidak ada yang salah dalam kalimat di atas. Saya sudah mencobanya hampir enam bulan terakhir setelah disarankan oleh mekanik yang biasa menangani Vespa Excel tahun 1994 itu.
Informasi soal minyak kelapa menjadi campuran bahan bakar ini sudah lama saya dengar. Tapi saya tidak berani mencobanya. Sampai akahirnya si mekanik yang mencampurkan minyak kelapa itu ke dalam tangki minyak Vespa saya.
Setelah menggunakan minyak kelapa, terasa putaran mesin jadi lebih enteng. Si mekanik bilang, kerja pistonnya akan lebih lancar karena lubrikasi minyak kelapa lebih baik dari oli pabrikan. Dia sudah bertahun-tahun menggunakan minyak kelapa sebagai oli campuran. Dan sampai sekarang Vespanya tak pernah bermasalah.
Karena putaran mesin lebih ringan, otomatis tarikan akan lebih enak. Sesekali bisalah digeber hingga ke kecepatan 100 km/jam. Tapi saya tak berani untuk lebih kencang lagi. Tau sendiri bagaimana kinerja rem Vespa, kadang, hampir mirip dengan kinerja rem Land Rover. Suka berubah-ubah. Tak pernah konstan.
Di Vespa saya, sejak menggunakan campuran minyak kelapa ini, konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit. Mungkin karena putaran mesin lebih enteng, konsumsi bahan bakarnya menjadi lebih hemat. Enaknya lagi, suatu kali saya coba periksa kondisi businya, ternyata bersih! Artinya, umur busi juga bisa lebih panjang dari sebelumnya.
Nah, bagaimana meraciknya? Soal perbandingan pencampurannya serupa saja dengan kalau Anda memakai oli campur pabrikan. Agar aroma asap tidak terlalu sangit (maklum, bau asap menjadi lebih tak enak awalnya), bisa dicampurkan sedikit oli campur pabrikan ke minyak kelapanya.
Biar lebih gampang, saya isikan minyak kelapa ke sebuah botol bekas minuman keras yang modelnya gepeng. Isi botol itu hampir penuh (sekitar 3/4). Setelah itu, penuhkan botol dengan menambahkan oli campur pabrikan. Setelah itu dikocok, oli campur minyak kelapa siap untuk digunakan!
No comments:
Post a Comment