Thursday, March 25, 2010

Pilih Satria FU atau mio


Dari ke2 motor ini, motor mana yang cocok untuk drag sesuai biaya yang tersedia, mari kita jabarkan kebutuhan dari masing-masing motor. Dan tentunya akan berimbas pada dana yang dikeluarkan.

Kalau danannya hanya sekitar 5 jutaan, lebih baik jatuhkan pilihan pada motor Yamaha Mio. Pasalnya untuk mengejar budget yang lebih murah, Mio rasanya paling pas untuk merubah setingannya dengan dana tersebut. Lagi pula, sekarang motor matik makin banyak yang turun dalam ajang drag race.

Dengan Yamaha Mio, Anda tak perlu pusing untuk membeli gear ratio yang harganya lumayan mahal. jadi tinggal mengandalkan pada peningkatan stroke/langkah dan bore up. Untuk kedua hal ini, kisaran dana yang dibutuhkan sekitar 3 jutaan.

Ada lagi nih Bro. Selain dua hal tadi, uang yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk merubah Noken as sesuai kebutuhan, apakah untuk 201 m atau 402 m. Terus piranti pengapian dan perangkat CVT tak ketinggalan kudu dirubah untuk menyesuaikan kebutuhan rubahan. Yang lainya tergantung pada keahlian sang mekanik memanfatkan part yang ada. Dengan biaya 5 juta rasanya itu cukup.

Untuk Satria FU, biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih mahal dari Yamaha Mio. Dan itu bisa mencapai dua kali lipatnya. Pasalnya harga part Suzuki Satria Fu sendiri sudah lumayan mahal.

Beberapa part yang harus dirubah dan butuh biaya yang lumayan seperti Noken as. Part yang satu ini pastinya harus dirubah. Lantas Piston, Naikan Langkah/stroke, Bore up, close ratio, final gear dan pengapian sesuai kebutuhan anda. Tentunya dengan berkonsultasi lebih jauh dengan mekanik anda. Dengan rubahan ini saja, biaya yang harus dikeluarkan sekitar 9 jutaan.

Untuk pengembangan yang lebih untuk mengoprek motor ini, tinggal bagaimana keahlian mekanik anda merubah tunggangan anda menjadi lebih sangar. Karena biasanya mekanik banyak menggunakan feeling nya untuk mendapatkan setingan yang tepat.

Wednesday, March 24, 2010


7 Juni 2009 boleh jadi tanggal bersejarah bagi jawa timur, cukup banyak Pebalap Jatim sukses sebagai tuan rumah dalam Putaran III Kejurnas Drag Bike 2009 kemarin. Dalam even yang digeber di Bandara Lama Juanda itu, pebalap drag Jawa Timur mampu tampil meyakinkan di depan pendukungnya. Pada tiap kelas kejurnas yang dilombakan terdapat pebalap Jatim di ranking lima besar.

Sebagaimana kelas Sport 2tak TUNE UP 155 cc, mempertarungkan motorsport 2tak paling liar, dengan spec-spec yang diambil dari motor Special Engine bersuara knalpot ala lebah, desingan magnet racing, karburator skep kotak berventuri raksasa dengan membran VFORCE 3.0 di dalamnya, serta pemilihan rasio dengan berat badan joki menjadi kuncian kemenangan di ajang balap ini. Dialah, Andi Memet dan Rizky Unyil, pebalap profesional dari TIM Drag Bike Jawa-Timur, Bofas, mampu menorehkan prestasi gemilang dengan finish satu dan dua di kelas yang sama. Sementara Galang, pebalap yang seringkali juga menangani motor Suzuki Satria KoniSpeed “mengalah” untuk sementara waktu di podium keempat. Sedangkan sang legenda balap Eko “Chodox” Sulistyo, Juara Nasional 2008, pemimpin peringkat Juara Nasional 2009 hingga putaran III ini tertahan lajunya di posisi ketiga. Spektakuler!!

Apalagi serunya di kelas para raja, Free For All MOTOR 2 Tak hingga 250cc. Bagaimana ban Comet M1 yang berlabel KING OF DRAG dipaksa meladeni power besar dan kehandalan para pebalap. Lihat bagaimana selisih waktu yang hanya dalam hitungan seperseratus detik menentukan kalah-menangnya seseorang. Bowo berhasil finish “hanya” bermodalkan 0.023 detik di depan rivalnya Antonius Petruk. Keduanya adalah pebalap Jogjakarta. Sedangkan Pebalap Jatim hanya berhasil bertengger di podium 4 dan 5, Diwakili oleh athlete David R, pembalap dari Vertical, mampu sedikit lebih cepat Rizky, dari klub War. Namun dari perolehan waktu antara sang juara dan peraih podium no.5 cukup rapat, hanya beda seperempat secon saja. Skill pembalap dalam mengendalikan motor kelas raja lah mungkin yang membedakan.

Di kelas bebek, yakni bebek 2 tak tune up 125 cc Jawa-Timur menang 3 : 0 atas pembalap Jogjakarta. Lagi-lagi sang pebalap handal Rizky Unyil dari kota Malang mampu menorehkan 8 koma NOL detik untuk jarak 201 meter mengendarai motor bebek. Dadang menempel ketat di urutan kedua dengan selisih 0.1 detik saja lebih lambat. Namun lihat betapa urutan 3,4,5 perolehan waktunya begitu rapat. HEBAT!!

Engine tuning modern telah bergeser trend ke arah motor 4-TAK, ini terbukti dengan torehan waktu yang semakin tajam. Maestro-maestro tuner motor drag melakukan perkawinan dengan joki-joki kawak maka hasilnya sangat mengesankan, bagaimana motor bebek 4-Tak berkapasitas mesin hanya 125 cc mampu menembus perolehan waktu 8 detik. Sebuah hasil seni dan ilmu pengetahuan, serta riset dan ketekunan terbayar disini. Podium 1-2-3-4-5, disapu bersih oleh tim Drag Jawa Timur. Terlalu dini untuk mengatakan kebangkitan balap di Jawa Timur, jika para tuner dan pebalap Jatim makin solid maka bukan tidak mungkin era kejayaan drag bike akan terulang. Dengan Taufik asal Surabaya juara pertama dengan perolehan waktu 8.88 second, dan dikunci oleh Yopi asal Surabaya dengan timer 9.07, atau bisa dibilang teknik bikin motor 4 TAK di Jawa Timur makin merata, hanya bagaimana pebalap mengolahnya di Lintasan Drag Strip.



JAKARTA - Sempat terancam batal karena tidak mendapat ijin dari kepolisian, namun lomba balapan dragbike bertajuk TDR -YSS-Comet Day Battle Dragbike Championship 2010 yang dipromotori Trendy Promo Mandira berlangsung sukses di Sirkuit Kemayoran Jakarta.

Semula event ini berlangsung pada 26-27 Januari 2010. tapi trpaksa ditunda dan baru bisa dilaksanakan pada 30-31 Januari 2010. Pada lomba ddragbike yang berlangsung Minggu (31/01/2010) kemarin mempertandingkan 10 kelas. Di kelas matic s/d 155 cc, Agus Maulana tampil sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 9,258 detik. Lalu di kelas Di kelas Sport 2 tak Tune Up s/d 155cc, dijuarai oleh Datu Martika (Jakarta) dengan catatan waktu 7,876 detik.Sedangkan di kelas Bebek 4 tak Tune Up s/d 115cc, Ricko Bocel (Surabaya) keluar sebagai juara dengan catatan waktu 9/140 detik.

Kemudian di kelas Matic s/d 200cc, Dani Tilil (Jakarta) tampil sebagai juara dengan catatan waktu 8.259 detik. Sementara di kelas Sport 2 tak Tune Up s/d 140cc, dijuarai Ayipip Rosidi (Bekasi) dengan catatan waktu 7,938 detik.

Lalu pembalap asal Semarang Eko Chodox tampil sebagai juara di kelas matic s/d 350 cc dengan catatan waktu 7,721 detik.Untuk kelas Free for all (FFA) 4 Tak s/d250cc, Adi Tuyul (Pasuruan menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 8,120 detik.Di kelas Bebek 4 tak Tune Up s/d 125 cc, Ricko Bocel (Surabaya) menjadi jawara dengan catatan waktu 8,832 detik dan di kelas FFA 2 tak s/d250cc, Agung Unyil (Sidoardjo) menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 7,981 detik (Unk)

Thursday, March 11, 2010

Membuat Sendiri Penghemat BBM Hidrogen Booster / Electrolizer / Hydrogen Reactor / Toples Brown Energy / Silahkan Dinamai Sendiri



Uh…ah….(posisi seperti habis bangun tidur) Akhirnya selesai juga membuat Hidrogen Booster nya! Hore….Ternyata nggak begitu sulit kok. Tenang aja…Saya akan bagi cara membuatnya. Terima kasih saya haturkan kepada para sumber yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu……atas petunjuknya sehingga saya berhasil membuat alat ini by my self. Saya akan mengikuti jejak saudara – saudara untuk lebih menyebarluaskan info pembuatan alat ini ( tentunya dengan beberapa improvisasi yang saya buat ) untuk membantu sedikit meringankan beban, di tengah harga BBM yang semakin mencekik. Juga terima kasih saya ucapkan kepada teman saya yang ikut membantu. Dan tak lupa maaf kepada ibunda tercinta yang dapur dan rumahnya saya acak acak selama pembuatan.( membayangkan mengucapkan terima kasih waktu menerima award..he..he..)

Saya berusaha untuk membuat ulasan ini sejelas – jelasnya. Namun apabila masih ada yang kurang jelas dan ada yang ingin ditanyakan, silahkan tulis komen / email di raiderobie@yahoo.co.id. Tapi jangan tanya proses kimia yang terjadi ya! Saya sendiri jg nggak tau! Saya hanya orang awam yang mau mencoba.

Alat & Bahan:

Tang

Gunting

Solder

Cutter

Selang bensin ( yang murah aja yang warna hitam, Rp 1000 an)

Kabel

Cable tie ( Rp 500 an )

Dioda bridge ( Rp 6000 an)

Sekring motor

Lampu

Selotip hitam

T akuarium ( Rp 250 an)

Lem besi / terserah yang penting kuat

Toples ( saya pake bekas nestle coffee mate) / terserah

Pengaris stainless steel ( yang 40 cm Rp 6000)

Dudukan botol minum sepeda ( Rp 10.000) / diikat pake kawat jg bisa

Bahan & alat di atas yang saya gunakan. Apabila sulit didapat / bisa diganti dengan bahan / alat lain yang lebih ekonomis monggo saja…..

Skema Hidrogen Booster

Langkah pertama, siapkan elektrodanya. Potong penggaris stainless membujur/memanjang, sehingga penggaris terbagi menjadi dua bagian. Untuk yang satu ini bisa pakai gerinda / minta bantuan tukang las. Bentuk / lekukkan potongan penggaris tadi sesuai skema di atas. Beri isolator diantara kedua bagian penggaris agar tidak saling menempel. Untuk isolator ini saya menggunakan potongan kecil selang dan kemudian saya lem. Ikat kedua bagian elektroda ( bahan pengikat dari isolator ) agar posisi tidak berubah.

Kemudian siapkan botol / toples yang digunakan. Buat tiga lubang pada tutup toples. 2 untuk kabel, 1 untuk T akuarium. Usahakan lubangnya tidak terlalu besar. Di pas saja ukurannya. Kabel yang saya gunakan kabel engkel ( bukan kabel serabut). Saya menggunakan kabel engkel karena ketika di lem besi sudah cukup kuat. Tidak perlu memakai baut. Buat juga lubang pada bejana kecil sebagai lubang kabel, udara, dan lubang keluar air yang masuk. Bejana kecil yang saya gunakan bekas takaran rinso matic. Ukurannya pas dengan mulut toples. Masukkan kabel dan T akuarium ke dalam lubang tersebut. Hubungkan kabel dengan elektroda. Pastikan dulu ketika dimasukkan ke dalam toples electroda menyentuh dasar, sehingga tidak menggantung. Lem dengan lem besi. Lebih jelas lihat skema di atas dan foto di bawah ini.

Isi toples dengan campuran air dan baking soda kira2 60% kapasitas toples. Baking soda yang dicampurkan kira2 1-2 sendok. Air yang digunakan sebaiknya air suling karena H2O murni. Bisa dibeli di apotik. Tapi karena malas belinya saya pake aqua saja.

Sekarang saatnya memasang alat ke motor!

Saya mengaplikasikan di Honda Tiger 2000 saya. Untuk jenis motor yang lain bisa di kira – kira sendiri. Prinsipnya sama saja. Silahkan simak skema di bawah.

Untuk mempermudah pemasangan sebaiknya tangki dilepas dulu. Kemudian pasang kabel sesuai skema di atas. Berikut foto2 nya:

Untuk tiger, kupas sedikit kabel kuning yang keluar dari mesin sebelah kiri, sambungkan ke dioda bridge.


Dioda bridge saya ikatkan ke rangka tengah.

Selang yang keluar dari botol disambung ke saluran antara karburator dan filter. Pasang ke bagian yang paling dekat dengan karburator.

Kalau sudah terpasang semua, nyalakan mesin. Setelah beberapa saat, RPM motor akan naik dengan sendirinya. Pertanda gas sudah masuk ke dalam ruang bakar. Asap knalpot yang menyengat per lahan2 hilang. Untuk menstabilkan RPM, kecilkan stasioner dengan memutar stasioner ( berwarna hitam bergerigi di samping karburator). Karena pengalaman sebelum saya kecilkan stasionernya ketika saya geber gasnya mbandang ( nggak mau turun).

Selesai!!Horee sudah jadi!!

Review alat ini:

Karena ini baru percobaan awal, alat yang saya buat memiliki beberapa kekurangan.

Botol terlalu besar, sehingga kurang efektif. Selain itu juga terlalu mencolok sehingga mengganggu penampilan. Beberapa kali saya ditanyai orang mengapa saya mengikat botol di situ. Mungkin disangkanya sudah agak nggak waras.

Kabel yang saya gunakan sewarna, jadi sering lupa mana +/-

Penghematan BBM ada, tetapi belum terlalu signifikan. Saya masih bingung campuran baking sodanya seberapa. Saya ingin lebih irit lagi. Rencananya mau nyoba KOH. Masih nyari.

Kelebihan yang sudah saya rasakan,

Tarikan lebih enak. Getaran mesin berkurang. Lebih nyaman dikendarai.

Penghematan BBM (walau masih sedikit)

Emisi yang lebih rendah. Saya memang tidak menggunakan alat uji emisi. Namun bisa dirasakan kok. Biasanya ketika motor dinyalakan di garasi sebentar saja sudah bikin nafas sesak. Setelah saya pakai alat ini bau menyengat dari knalpot hilang.

Satu hal, membuat alat ini mengsyikkan. Banyak hal yang bisa di coba – coba. Namun jangan lupakan keselamatan. Juga, siap – siap untuk membuat seisi rumah berantakan! Ke depan saya akan berusaha membuat yang lebih bagus lagi. Bisa lebih irit lagi.

Selamat mencoba. Cari sumber sebanyak banyaknya, dan lakukan inovasi. Jangan takut untuk mencoba dan jangan takut gagal.

Semoga tulisan saya ini bermanfaat untuk anda.

Hydrogen Booster/HHO/Alat Penghemat BBM

Hydrogen Booster/HHO/Alat Penghemat BBM:



HHO kit yang terdiri dari: Generator, Selang2 dan Module electronic yang mengontrol produksi HHO tanpa menimbulkan panas dalam sel




Module Electronic yang bisa mengcover produksi Gas, tetapi tidak mengganggu system kelistrikan, keistimewaan barang ini cukup memakai air "Aqua" dan tanpa di tambah media lain seperti electrolit maupun baking soda



HHO yang telah terpasang pada mobil Proton Gen 2



HHO yang terpasang pada mobil Suzuki SX- 4



HHO yang terpasang pada mobil Isuzu Panther



HHO yang terpasang di mobil Hardtop



HHO yang terpasang pada Mobil BMW 318 yang di test pake Alat Vericom oleh majalah motor





satu2nya produk kami yang kami berani bedah perut untuk mayakinkan customer bahwa barang kami bukan asal bikin, dari kontruksi dan struktur bisa diliat bahwa memang barang didisign secara rinci dan betul2 terlihat kerapatan plate stainless dan banyaknya bahan baku yang terpakai

Monday, March 8, 2010

Modifikasi Mio Soul 2007 | Motor Modif

Modifikasi Mio Soul 2007 | Motor Modif - Siapa bilang Yamaha Mio Soul tak bisa tampil garang. Subagio dari B Custom, Denpasar, membuktikan mampu menyulap tunggangannya menjadi mirip motor konsep. Modifikasi yang dilakukannya tergolong sangat radikal.


Image and video hosting by TinyPic

Bayangkan, bentuk asli skutik produksi 2007 itu sudah tak ada. Malah, tampilannya mirip motor konsep. Subagio mengaku ingin meluncurkan karya sendiri yang sama sekali lain. "Memang, tema skutik sport bukan barang baru, tapi saya ingin tetap mencoba bentuk sendiri," ucap Subagio.

Makanya, ia mempreteli seluruh bodi asli dan membuat yang baru dengan bahan pelat galvanis. Jika dicermati, bentuk bagian depan seperti Jupiter MX135LC. Subagio pun membenarkan bahwa dia meniru model depan bebek Yamaha itu. "Bentuk MX sangat sporty, cocok dengan konsep saya," tambah pria asal Malang yang juga seorang ayah dengan dua anak ini.

Ciri bodi MX yang runcing tecermin pada Mio Soul ini. Bagian depan sampai belakang berbentuk runcing. Bahkan, bagian depan seperti ingin menanduk karena setang seperti punya tanduk.

Sementara itu, untuk bodi, Bagio termasuk berani membuat desain bolong-bolong. "Konsep begini akan menimbulkasn kesan modern dan juga pasti membuat orang penasaran," ungkap Bagio. Walau demikian, tampilan bolong itu malah tidak didukung oleh bagian dalam yang kokoh.

Selain itu, wheelbase standar Mio dibikin mundur dengan memasang undur-undur sepanjang 15 cm. Dengan begini, motor menjadi terlihat lebih besar, apalagi setelah velg custom dengan lebar mencapai 5 inci dipasang di belakang. Trik velg lebar itu memang cocok dengan tongkrongan skutik molor dengan roda bongsor. (sumber: kompas.com)