Thursday, March 11, 2010

Membuat Sendiri Penghemat BBM Hidrogen Booster / Electrolizer / Hydrogen Reactor / Toples Brown Energy / Silahkan Dinamai Sendiri



Uh…ah….(posisi seperti habis bangun tidur) Akhirnya selesai juga membuat Hidrogen Booster nya! Hore….Ternyata nggak begitu sulit kok. Tenang aja…Saya akan bagi cara membuatnya. Terima kasih saya haturkan kepada para sumber yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu……atas petunjuknya sehingga saya berhasil membuat alat ini by my self. Saya akan mengikuti jejak saudara – saudara untuk lebih menyebarluaskan info pembuatan alat ini ( tentunya dengan beberapa improvisasi yang saya buat ) untuk membantu sedikit meringankan beban, di tengah harga BBM yang semakin mencekik. Juga terima kasih saya ucapkan kepada teman saya yang ikut membantu. Dan tak lupa maaf kepada ibunda tercinta yang dapur dan rumahnya saya acak acak selama pembuatan.( membayangkan mengucapkan terima kasih waktu menerima award..he..he..)

Saya berusaha untuk membuat ulasan ini sejelas – jelasnya. Namun apabila masih ada yang kurang jelas dan ada yang ingin ditanyakan, silahkan tulis komen / email di raiderobie@yahoo.co.id. Tapi jangan tanya proses kimia yang terjadi ya! Saya sendiri jg nggak tau! Saya hanya orang awam yang mau mencoba.

Alat & Bahan:

Tang

Gunting

Solder

Cutter

Selang bensin ( yang murah aja yang warna hitam, Rp 1000 an)

Kabel

Cable tie ( Rp 500 an )

Dioda bridge ( Rp 6000 an)

Sekring motor

Lampu

Selotip hitam

T akuarium ( Rp 250 an)

Lem besi / terserah yang penting kuat

Toples ( saya pake bekas nestle coffee mate) / terserah

Pengaris stainless steel ( yang 40 cm Rp 6000)

Dudukan botol minum sepeda ( Rp 10.000) / diikat pake kawat jg bisa

Bahan & alat di atas yang saya gunakan. Apabila sulit didapat / bisa diganti dengan bahan / alat lain yang lebih ekonomis monggo saja…..

Skema Hidrogen Booster

Langkah pertama, siapkan elektrodanya. Potong penggaris stainless membujur/memanjang, sehingga penggaris terbagi menjadi dua bagian. Untuk yang satu ini bisa pakai gerinda / minta bantuan tukang las. Bentuk / lekukkan potongan penggaris tadi sesuai skema di atas. Beri isolator diantara kedua bagian penggaris agar tidak saling menempel. Untuk isolator ini saya menggunakan potongan kecil selang dan kemudian saya lem. Ikat kedua bagian elektroda ( bahan pengikat dari isolator ) agar posisi tidak berubah.

Kemudian siapkan botol / toples yang digunakan. Buat tiga lubang pada tutup toples. 2 untuk kabel, 1 untuk T akuarium. Usahakan lubangnya tidak terlalu besar. Di pas saja ukurannya. Kabel yang saya gunakan kabel engkel ( bukan kabel serabut). Saya menggunakan kabel engkel karena ketika di lem besi sudah cukup kuat. Tidak perlu memakai baut. Buat juga lubang pada bejana kecil sebagai lubang kabel, udara, dan lubang keluar air yang masuk. Bejana kecil yang saya gunakan bekas takaran rinso matic. Ukurannya pas dengan mulut toples. Masukkan kabel dan T akuarium ke dalam lubang tersebut. Hubungkan kabel dengan elektroda. Pastikan dulu ketika dimasukkan ke dalam toples electroda menyentuh dasar, sehingga tidak menggantung. Lem dengan lem besi. Lebih jelas lihat skema di atas dan foto di bawah ini.

Isi toples dengan campuran air dan baking soda kira2 60% kapasitas toples. Baking soda yang dicampurkan kira2 1-2 sendok. Air yang digunakan sebaiknya air suling karena H2O murni. Bisa dibeli di apotik. Tapi karena malas belinya saya pake aqua saja.

Sekarang saatnya memasang alat ke motor!

Saya mengaplikasikan di Honda Tiger 2000 saya. Untuk jenis motor yang lain bisa di kira – kira sendiri. Prinsipnya sama saja. Silahkan simak skema di bawah.

Untuk mempermudah pemasangan sebaiknya tangki dilepas dulu. Kemudian pasang kabel sesuai skema di atas. Berikut foto2 nya:

Untuk tiger, kupas sedikit kabel kuning yang keluar dari mesin sebelah kiri, sambungkan ke dioda bridge.


Dioda bridge saya ikatkan ke rangka tengah.

Selang yang keluar dari botol disambung ke saluran antara karburator dan filter. Pasang ke bagian yang paling dekat dengan karburator.

Kalau sudah terpasang semua, nyalakan mesin. Setelah beberapa saat, RPM motor akan naik dengan sendirinya. Pertanda gas sudah masuk ke dalam ruang bakar. Asap knalpot yang menyengat per lahan2 hilang. Untuk menstabilkan RPM, kecilkan stasioner dengan memutar stasioner ( berwarna hitam bergerigi di samping karburator). Karena pengalaman sebelum saya kecilkan stasionernya ketika saya geber gasnya mbandang ( nggak mau turun).

Selesai!!Horee sudah jadi!!

Review alat ini:

Karena ini baru percobaan awal, alat yang saya buat memiliki beberapa kekurangan.

Botol terlalu besar, sehingga kurang efektif. Selain itu juga terlalu mencolok sehingga mengganggu penampilan. Beberapa kali saya ditanyai orang mengapa saya mengikat botol di situ. Mungkin disangkanya sudah agak nggak waras.

Kabel yang saya gunakan sewarna, jadi sering lupa mana +/-

Penghematan BBM ada, tetapi belum terlalu signifikan. Saya masih bingung campuran baking sodanya seberapa. Saya ingin lebih irit lagi. Rencananya mau nyoba KOH. Masih nyari.

Kelebihan yang sudah saya rasakan,

Tarikan lebih enak. Getaran mesin berkurang. Lebih nyaman dikendarai.

Penghematan BBM (walau masih sedikit)

Emisi yang lebih rendah. Saya memang tidak menggunakan alat uji emisi. Namun bisa dirasakan kok. Biasanya ketika motor dinyalakan di garasi sebentar saja sudah bikin nafas sesak. Setelah saya pakai alat ini bau menyengat dari knalpot hilang.

Satu hal, membuat alat ini mengsyikkan. Banyak hal yang bisa di coba – coba. Namun jangan lupakan keselamatan. Juga, siap – siap untuk membuat seisi rumah berantakan! Ke depan saya akan berusaha membuat yang lebih bagus lagi. Bisa lebih irit lagi.

Selamat mencoba. Cari sumber sebanyak banyaknya, dan lakukan inovasi. Jangan takut untuk mencoba dan jangan takut gagal.

Semoga tulisan saya ini bermanfaat untuk anda.

Hydrogen Booster/HHO/Alat Penghemat BBM

Hydrogen Booster/HHO/Alat Penghemat BBM:



HHO kit yang terdiri dari: Generator, Selang2 dan Module electronic yang mengontrol produksi HHO tanpa menimbulkan panas dalam sel




Module Electronic yang bisa mengcover produksi Gas, tetapi tidak mengganggu system kelistrikan, keistimewaan barang ini cukup memakai air "Aqua" dan tanpa di tambah media lain seperti electrolit maupun baking soda



HHO yang telah terpasang pada mobil Proton Gen 2



HHO yang terpasang pada mobil Suzuki SX- 4



HHO yang terpasang pada mobil Isuzu Panther



HHO yang terpasang di mobil Hardtop



HHO yang terpasang pada Mobil BMW 318 yang di test pake Alat Vericom oleh majalah motor





satu2nya produk kami yang kami berani bedah perut untuk mayakinkan customer bahwa barang kami bukan asal bikin, dari kontruksi dan struktur bisa diliat bahwa memang barang didisign secara rinci dan betul2 terlihat kerapatan plate stainless dan banyaknya bahan baku yang terpakai

Monday, March 8, 2010

Modifikasi Mio Soul 2007 | Motor Modif

Modifikasi Mio Soul 2007 | Motor Modif - Siapa bilang Yamaha Mio Soul tak bisa tampil garang. Subagio dari B Custom, Denpasar, membuktikan mampu menyulap tunggangannya menjadi mirip motor konsep. Modifikasi yang dilakukannya tergolong sangat radikal.


Image and video hosting by TinyPic

Bayangkan, bentuk asli skutik produksi 2007 itu sudah tak ada. Malah, tampilannya mirip motor konsep. Subagio mengaku ingin meluncurkan karya sendiri yang sama sekali lain. "Memang, tema skutik sport bukan barang baru, tapi saya ingin tetap mencoba bentuk sendiri," ucap Subagio.

Makanya, ia mempreteli seluruh bodi asli dan membuat yang baru dengan bahan pelat galvanis. Jika dicermati, bentuk bagian depan seperti Jupiter MX135LC. Subagio pun membenarkan bahwa dia meniru model depan bebek Yamaha itu. "Bentuk MX sangat sporty, cocok dengan konsep saya," tambah pria asal Malang yang juga seorang ayah dengan dua anak ini.

Ciri bodi MX yang runcing tecermin pada Mio Soul ini. Bagian depan sampai belakang berbentuk runcing. Bahkan, bagian depan seperti ingin menanduk karena setang seperti punya tanduk.

Sementara itu, untuk bodi, Bagio termasuk berani membuat desain bolong-bolong. "Konsep begini akan menimbulkasn kesan modern dan juga pasti membuat orang penasaran," ungkap Bagio. Walau demikian, tampilan bolong itu malah tidak didukung oleh bagian dalam yang kokoh.

Selain itu, wheelbase standar Mio dibikin mundur dengan memasang undur-undur sepanjang 15 cm. Dengan begini, motor menjadi terlihat lebih besar, apalagi setelah velg custom dengan lebar mencapai 5 inci dipasang di belakang. Trik velg lebar itu memang cocok dengan tongkrongan skutik molor dengan roda bongsor. (sumber: kompas.com)


Saturday, February 27, 2010

Modifikasi Honda CB100 - 4 Klep DOHC 226 CC


BLOK DAN KEPALA SILINDER F-150
Menggapai teknologi modern, Royo menggabungkan mesin CB100 dengan milik Suzuki Satria F-150. “Karter milik CB100 sedang kepala dan blok silinder punya Satria F-150 yang sudah DOHC,” jelas brother beken disapa Royo ini.

Tentunya perlu dudukan atau adaptor khusus untuk menggabungkan karter dan blok silinder. Royo bikin dari bahan duralium 5 mm. Disambung menggunakan las argon untuk bagian dalam. Sedang bagian luar perlu lebih rapi, makanya pakai las babet.

Posisi baut blok juga digeser. Disesuaikan lubang baut di blok F-150. Juga perlu bikin dudukan tensioner yang panjang dan pendek. Menggunakan miling agar pas pasang di karter.

Piston pakai diameter 68 mm. Diambil dari Honda XR400 yang punya pin piston 15 mm. Pas dipasangkan sama setang piston GL-Pro Neo Tech yang sudah dipasang berikut kruk as-nya.

Piston besar memaksa ganti boring lebih besar. Juga stroke atau langkah piston dibikin jadi 62,2 mm. Ini didapat dari menggeser posisi pin kruk as Neo Tech sekitar 6,5 mm. Total langkah bertambah 13 mm.

Kalau dihitung menggunakan rumus volume silinder pasti didapat 225,7 cc. Itu didapat dari diameter silinder yang sudah 68 mm dan stroke 62,2 mm.

Tapi, lantaran stroke bertambah bukan saja pasang adaptor blok silinder dari duralium 5 mm. Tapi, rantai keteng Satria FU perlu ditambah. Disambung lagi 4 mata. Tentu gigi keteng di kruk as juga dibikin seperti punya Satria 4-tak itu.
Setelah kapasitas dapur pacu meningkat, sektor pemindah daya dibenahi. Biar imbang gitu. Seperti rasio satu set pakai Honda Tiger. Otomatis mesin tidak teriak kencang lantaran sudah 6 tingkat kecepatan.

Begitu juga rumah kopling. Cangkok dari Tiger. “Namun kampas kopling dipasang enam lapis. Aplikasi dari Honda Grand,” jelas Royo yang bisa ditanya lebih lanjut lewat telepon rumah di nomor (022) 6673653.
Pengapian masih cangkok dari punya Grand. Seperti satu set magnet, sepul, pulser dan CDI. Tentu dalam pemasangan kudu dibuatkan dudukan baru. Paling penting lagi letak pulser yang dipasang di kruk as. Tidak ditempatkan di tutup magnet, kenapa ya?

Rencana ke depan mau ganti pulser. Menurut Bro yang dulu sempat beken bikin 2 busi ini. Katanya yang bagus cangkok dari punya Binter Joy. Makanya mesin mau dibelah ulang. Minimal sebelah kiri kudu dibongkar.
Sistem pelumasan menuju kepala silinder kudu lancar agar mampu melumasi mekanisme klep. Kalau mempertahankan jalur lama, dipastikan lumayan ribet. Itu karena lubang baut silinder di karter dan blok sudah bergeser. Apalagi sudah tertutup adaptor blok dan kena las babet.

Untuk itu kudu dibuatkan jalur baru. Dari tutup bak kopling kanan dilubangi sebagai dudukan nipel slang. Dari nipel disambung ke pipa karet dan pipa besi menuju kepala silinder. Dari sana baru disemburkan menuju mekanisme klep.

Aliran pelumas di kepala silinder dilanjut menuju karter kembali. Lewat lubang baut blok kiri depan. Setelahnyampe atas karter dibuatkan dua lubang yang disemprotkan menuju rantai keteng dan setang piston bawah. Baru deh setelah itu oli ngumpul di bak.
Edwin dapat barang unik, yakni piston Honda CBR150. Menurut Royo, diameter 67 mm dan pin 15 mm. Otomatis harus bore down lantaran piston makin imut dan boring diganti lebih kecil.

Kini kapasitas silinder malah turun. Asalnya 225,7 cc jadi 219 cc. Turun sekitar 7 cc. Tapinggak masalah lantaran dirasa aman karena kompresi tidak terlalu besar.

sumber : http://hondabike.multiply.com/journal/item/39

Monday, February 22, 2010

Spesifikasi Yamaha Byson | Harga di Indonesia 2010

Spesifikasi Yamaha Byson | Harga di Indonesia 2010 - Yamaha kembali bakal meluncurkan produk anyar. Kali ini diberi nama Byson. Belum ada rilis resmi soal harga Yamaha Byson, namun diperkirakan berkisar Rp 18 juta – Rp 20 juta.

Image and video hosting by TinyPic
Spesifikasi Yamaha Byson:

Dimensions
Overall Length x Width x Height : 1,975 mm x 770 mm x 1,045 mm
Seat height : 790 mm
Wheelbase : 1,355 mm
Minimum ground clearance : 160 mm
Dry weight / Curb weight : 126 kg / 137 kg
Fuel tank volume : 12 liters
Engine oil volume : 1,2 liters

Engine
Engine type : Air-cooled, 4-stroke, SOHC, 2-valve
Displacement : 153.0 cm3
Bore & Stroke : 58.0 x 57.9 mm
Compression ratio : 9.5:1
Maximum output : 14PS / 7500 rpm
Maximum torque : 14 N.m / 6000 rpm
Starting method : Electric starter
Lubrication type : Wet sump
Carburetor type : BS26
Clutch type : Constant mesh wet multiplate
Ignition type : CDI
Primary / secondary reduction ratio : 3.409 / 2.857
Transmission type : Return type 5-speed

Chasis
Frame type : Diamond
Suspension (front/rear) : Telescopic / Monocross
Wheelbase : 1,355 mm
Brake type (front/rear) : Hydraulic single disc / drum
Tire size (front/rear) : 100/80-17 / 140/60-R17


Thursday, February 18, 2010

Kawasaki Athlete Modifikasi | Motor Modif

Kawasaki Athlete Modifikasi | Motor Modif - Kawasaki Athlete ternyata keren juga kalau dimodifikasi. Seperti gambar berikut ini:

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic


Wednesday, February 3, 2010

Modifikasi Motor Honda Tiger 2002 Gaya Street Fighter

Modifikasi Motor Honda Tiger 2002 Gaya Street Fighter - Aliran street fighter kini mulai merambah daerah. Honda Tiger 2002 milik Irwandi Nurullah, warga Dumai, Riau, ini misalnya, sosoknya sudah berubah menjadi "Robofighter Style". Modifikasi dikerjakan Suswanto dari Billy Custom, yang memang dikenal sebagai penganut West Jateng Style atau WJS.

Image and video hosting by TinyPic

Tak ada ubahan ekstrem pada bodi, kecuali tangki bahan bakar karena mengikuti tarikan garis dari belakang yang meruncing kecil. Uniknya, spidometer menemplok di ujung tangki (dekat setang).

Wanto—panggilan akrab Suwanto—penganut kuat streetfighter dan tergolong rajin bereksperimen. Selain memadukan gaya murni Eropa, terkadang modifikasi dibumbui ide sendiri. Seperti pada Tiger ini, dia mengaku mengikuti desain streetfighter Ducati yang diambil pada bentuk dasarnya aja.

Dari karyanya itu, lekukan dan komposisi siku tegas sekali pada hampir seluruh bodi, sementara gaya WJS dengan membuat bagian tengah lebih padat dan mekar dipertahankan. Seperti bagian tangki, di bagian bawahnya ditambahi sayap sehingga terkesan gambot, tetapi dengan bagian belakang yang mengecil. Seluruh ubahan pada bodi menggunakan bahan pelat galvanis.

Supaya komposisi lebih pas, sasis belakang dibuat ulang pakai pipa 22,5 mm sebagai rangka baru. Kerangka asli yang masih dipakai, menurut Wanto, hanya bagian center backbone. Kesan kekar ditunjang aplikasi deltabox, plus lengan ayun yang dikondomkan, termasuk juga peredam kejut depan. Untuk belakang, dia memakaikan peredam kejut Suzuki Satria.

(sumber: kompas.com)