LANDASAN TEORI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang
Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya “otak reptil” menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain “tingkat tinggi”.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, lisan, “gesture” dan ”broadcasting”. Komunikasi dapat berupa intekaktif, transaktif, betujuan atau tak bertujuan..
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Dewasa ini komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan seperti bidang sosial, politik, dan ekonomi, telah bersentuhan dengan teknologi. Dalam bidang sosial, teknologi telah mempercepat terjadinya komunikasi dan mampu mempererat hubungan manusia dari berbagai belahan dunia.
B. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Menurut Robert l. Mathis dan Jhon H. Jackson (2004) kontributor utama globalisasi adalah perkembangan dan evolusi telekomunikasi dan teknologi yang membantu pengiriman informasi yang cepat. Teknologi komunikasi seperti satelit telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di Afrika, India, China, dan Amerika Latin. Pertumbuhan pengunaan internet di seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat besar.
II. LANDASAN TEORI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
A. Pengertian Teknologi
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (
Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).
B. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Menurut Laswell (1979) agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik harus memiliki komponen-komponen komunikasi yaitu:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Proses berlangsungnya komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua belah pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak.
4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
The International Commission for the Study of Communication Problems (1980) menekankan pengertian komunikasi sebagai proses dalam mempertukarkan berita, data, pendapat, dan pesan antara perorangan dan masyarakat. Komunikasi mempunyai peranan sentral dalam segala kegiatan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat, nasional maupun internasional.
C. Model- model Komunikasi
1. Model dasar : Stimulus Respon
Model iModel komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Komunikasi dianggap sebagai suatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan – tulisan), isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Model ini mengabaikan adanya faktor manusia seperti sistem internal individu. Singkatnya model ini menggangap bahwa komunikasi itu bersifat statis. Manusia selalu berperilaku karena adanya stimulus atau rangsangan dari luar, bukan berdasarkan kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya. Oleh karena itu model ini kurang tepat kalau diterapkan pada proses komunikasi manusia.
2. Model Aristoteles
Aristoteles merupakan filosof yang paling dini mengkaji komunikasi, Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebut juga model retoris (Mulyana, 2005) Oleh karena itu model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, komunikasi publik atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dalam rangka merubah sikap mereka.
Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Dia mengemukakan bahwa persuasi dapat dicapai oleh:
a. Siapa anda (etos –kepercayaan anda)
b. Apa argumen anda (logos –logika dalam pendapat anda)
c. Dengan memainkan emosi khalayak (pathos –emosi khalayak).
Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu yang statis dan tidak memperdulikan saluran, umpan balik, efek, dan kendala2, di samping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap orang lain).
3. Model Lasswell
Harold Laswell (1948) menyebutkan sebuah model komunikasi yang mungkin paling dikenal sepanjang masa. Model ini muncul dalam perkembangan studi Laswell tantang propaganda politik. Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu politik. Who says what in which channel to whom with what effect ?
Konsep Model Laswell sama dengan model Aristoteles yaitu sama-sama menekankan pada elemen speaker, message & audience (tetapi menggunakan istilah yang berbeda), Baik Laswell maupun Aristoteles sama-sama melihat komunikasi sebagai proses satu arah dimana inidividu dipengaruhi individu lain sebagai akibat dari pengiriman pesan (Ruben, 1992)
Penggambaran Laswell tentang berbagai bidang dalam penelitian komunikasi memang berguna tetapi disisi lain penggambaran tersebut terlalu menyederhanakan bidang penelitian komunikasi itu sendiri. Braddock (1958) menambahkan dua hal dalam model Laswell yang dapat mempengaruhi tindakan komunikasi, yaitu:
1. Dalam situasi dan keadaan bagaimana sebuah pesan itu dikirimkan
2. Untuk tujuan apa komunikator mengirimkan pesan
Menurut Windahl model Laswell ini menggambarkan karakter awal model komunikasi. Sudah dianggap taken for granted bahwa komunikator itu selalu memiliki kesadaran untuk mempengaruhi komunikan, jadi komunikasi dilihat sebagai suatu proses persuasif. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, dan transmisi warisan sosial.
4. Model Shannon dan Weaver
Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan yang mengungkapkan isu “efek” dan bukannya “makna”. Efek secara tak langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan diamati pada penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya. (Fiske, 1990:46). Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian komunikasi massa, hal ini disebabkan latar belakang mereka yang merupakan insinyur yang bekerja untuk laboratorium telephone Bell di Amerika Serikat. Tujuan mereka adalah untuk memastikan “the maximum efficiency” dari kabel telephone dan gelombang radio. Mereka mengembangkan sebuah model komunikasi yang ditujukan untuk membantu mengembangkan sebuah teori matematis dari komunikasi (Chandler).
Model ini terdiri dari enam elemen :
a. Information Source adalah yang memproduksi pesan
b. Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal
c. Channel adalah saluran pesan
d. Receiver adalah pihak yang menguraikan/mengkonstruksikan pesan dari sinyal
e. Destination adalah dimana pesan sampai
f. Noise adalah segala macam gangguan yang mempengaruhi pesan sehingga menyebabkan sinyal yang berbeda dari yang dikirimkan (sifatnya disfungsional ).
Shannon dan Weaver mengidentifikasi 3 level masalah dalam studi komunikasi :
1. Level A ( masalah teknis ), bagaimana simbol2 komunikasi dapat
ditransmisikan secara akurat ?
2. Level B (masalah semantik), bagaimana simbol2 yang ditransmisikan secara persis menyampaikan makna yang diharapkan?
3. Level C (masalah keefektifan), bagaimana makna yang diterima secara efektif mempengaruhi tingkah laku dengan cara yang diharapkan?
5. Model Schramm
Dalam sebuah artikel “How Communication Works” yang dipublikasikan tahun 1954, Wilbur Schramm membuat 3 model yang dimulai dari komunikasi manusia yang sederhana, kemudian mengembangkan dengan memperhitungkan pengalaman dua individu hingga model komunikasi yang interaktif. Menurut Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur, yaitu :
a. Sumber bisa berupa :
• Seorang individual berbicara, menulis , menggambar, bergerak
• Sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi)
b. Pesan dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan, atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.
c. Sasaran dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok seperti diskusi kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi,dll.
Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari kata latin communis yang artinya common (sama).
Schramm mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang diinginkan oleh komunikan.
Schramm menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama (bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama,dan lain-lain) hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini model Schramm diatas adalah pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise. Menurut Schramm feedback membantu kita untuk mengetahui bagaimana pesan kita diinterpretasikan.
• Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan
berdasarkan pengalaman yang dimilikinya masing-masing
• Jika wilayah irisan semakin besar, maka komunikasi lebih mudah dilakukan.
Pada model ini Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umban balik maka ia akan berada pada posisi komunikator (source). Setiap individu dilihat sebagai sumber sekaligus penerima pesan dan komunikasi dilihat sebagai suatu proses sirkular daripada suatu proses satu arah seperti pada dua model Shramm sebelumnya. Model yang ketiga ini disebut juga model Osgood dan Schramm.
6. Model Newcomb
Menurut Newcomb bentuk situasi komunikasi yang paling sederhana digam-barkan oleh situasi dimana Mr. A berbicara dengan Mr.B tentang sesuatu hal yang dilabeli X atau dikenal juga dengan “AtoBreX situation”. Model ini juga dikenal sebagai teori keseimbangan (Bettinghaus, 1968).
A= Source
B = Receiver
C = Object / concept
Ada 6 situasi yang mungkin muncul dalam “AtoBreX situation” :
a. Situasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan
mereka memiliki sikap yang sama terhadap X.
+ +
+
Balance
b. Situasi komunikasi dimana A dan B saling suka
satu sama lain tetapi mereka tidak sependapat tentang X.
+ -
+
imbalance
c. Situasi komunikasi dimana A dan B saling suka satu sama lain dan mereka sama-sama tidak suka terhadap X.
–
+
balance
d. Situasi komunikasi dimana A dan B tidak memiliki positive attitudde (tidak
saling suka) tetapi mereka sama- sama menyukai X.
+ +
-
imbalance
e. Situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama memiliki negative attitute
dan mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap X.
+ -
-
balance
f. Situasi komunikasi dimana A dan B sama-sama tidak suka satu sama lain
tetapi mereka juga sama-sama tidak suka terhadap X.
–
-
imbalance
7. Model Ritual
Seperti yang sudah dijelaskan pada model-model awal komunikasi bahwa proses komunikasi bersifat linear (satu arah ). Proses dari sumber ke tujuan. Perkembangan terbaru dari model komunikasi menawarkan adanya interaksi, umpan balik, dan paradigma interpretative dalam komunikasi antar manusia. James Carey (1975) yang mulai mengkritisi model “transmisi” . Dia memberikan pandangan alternatif yaitu model ritual. Karena komunikasi berhubungan dengan berbagi (sharing), partisipasi, asosiasi, kenggotaan dan kepercayaan yang sama.
Model Ritual tidak diarahkan untuk perluasan pesan tetapi kepada pemeliharaan masyarakat dan bukan pada tindakan dalam memberikan /menyampaikan informasi tetapi pada terciptanya kepercayaan bersama.
Ritual atau model komunikasi ekspresif bergantung pada berbagi makna / pemahaman. Pesan dalam model komunikasi ritual biasanya bersifat laten dan ambigu tergantung pada asosiasi-asosiasi pesan yang tidak dipilih oleh partisipan tetapi sudah tersedia / dikondisikan oleh kebudayaan. Saluran dan pesan biasanya susah untuk dipisahkan. Komunikasi ritual juga relatif tidak lekang dimakan waktu dan tidak berubah.
Model pohon natal dari komunikasi ritual menggambarkan hal tersebut, di dalam satu kebudayaan sedikitnya, menandakan gagasan dan nilai-nilai keramahtamahan, persahabatan/beasiswa dan perayaan yang (mana) secara luas dipahami bersama, sekalipun hanya samar-samar dan dengan berbagai cara. Model ini diterapkan pada periklanan dan politik. Prinsip-prinsip model ritual seringkali dieksploitasi (penggunaaan simbol-simbol tertentu, tampilan-tampilan laten untuk nilai-nilai budaya dan tradisi.
D. Pengertian Teknologi Komunikasi
Menurut BNET Business Dictionary (2008) Teknologi Komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi antar individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, audio video’ electronic data interchange and e-mail.
Teknologi komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, memproses dan terjadi pertukaran informasi dengan individu lain (Rogers, 1986).
E. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi manusia yaitu:
a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang)
b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang)
c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan
d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)
Secara singkat perkembangan era teknologi komunikasi tersebut terdapat dalam tabel di bawah ini:
Era Tahun Deskripsi
35.000 SM Bahasa mungkin sudah ada/digunakan pada periode Cro-Magnon
22.000 SM Lukisan-lukisan gua oleh manusia prasejarah
I 4000 SM s.d sekarang
4.000 SM
1041 M
1241 M The Writing Era of Communication
Bangsa Sumeria menulis pada tanah tanah liat
Di China, Pi Sheng menciptakan tipe percetakan buku yang dapat digerakan
Tipe Logam telah menggantikan huruf-huruf dari tanah liat di korea
II 1456 M s.d. sekarang
1456 M
1833 M
1839 M The Printing Era of Communication
Bible Gutenberg dicetak dengan tipe logam yang dapat digerakan dan cetakan tangan
Media sirkulasi masa mulai dengan yang pertama kali surat kabar ”penny press” yaitu New York Sun
Suatu praktik metode Fotografi dikembangkan oleh Daguerre yang digunakan oleh surat kabar.
III 1844 M s.d. sekarang
1844 M
1876 M
1894 M
1895 M
1912 M
1920 M
1933 M
1941 M Telecommunication Era
Samuel Morse mentransmisikan pesan melalui telegraf pertama kali
Alexander Graham Bell mengirimkan pesan melalui telepon pertama kali
Gambar bergerak diciptakan dan pertama kalinya film ditunjukkan kepada publik
Guglielmo Marconi mentransmisikan pesan melalui radio
Lee de Forest menemukan kualitas pengeras suara dari tabung hampa
Jadwal peyiaran radio secara teratur pertama kali oleh KDKA di Pittsburg
Demonstrasi Televisi oleh RCA
Pertama kali siaran televisi komersial
IV 1946 s.d sekarang
1946 M
1947
1956
1957
1969
1971 Interactive Communication Era
Komputer mainframe pertama kali, ENIAC, dengan 18.000 tabung hampa udara, diciptakan di Universitas Pennylvania
William Shockley, John Bardeen, dan walter Brattain di Laboratorium Bell menciptakan transistor tipe solid-state yang dapat mengubah pembesaran pesan elektronik
Ampex Company di Redwood City California menciptakan Videotape
Rusia meluncurkan satelit ruang angkasa (Sputnik) pertama kali
Pendaratan manusia di bulan pertama kali oleh NASA yang dipandu oleh minicomputer yang berukuran 2 x 1,5 feet, atau 3000 kali lebih kecil dibandingkan dengan komputer ENIAC
Penciptaan microprosesor, suatu unit kontrol komputer (Central Processing
Unit/CPU) pada chip semi konduktor oleh Ted Hoff at Intel Corporation
Lanjutan
1975
1975
1976
1977
1979 Mikrokomputer pertama kali, Altair 8800 dipasarkan
Home Box Office (HBO) mulai mentransmisikan program sistem TV-cabel melalui satelit, yang memacu pertumbuhan TV-cabel di Amerika serikat (mencapai 40% rumah tangga) pada pertengahan tahun 1980
Sistem teletex pertama kali diadakan oleh BBC dan ITV, dengan ”pages” (frame) dari text dan informasi grafik yang ditransmisikan ke TV rumah dengan sinyal siaran TV normal
Qube, sistem TV-cabel interaktif pertama kali, mulai dioperasikan di Columbus, Ohio
Sistem video text pertama yang diadakan oleh British Post Office
Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan manusia dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul dalam bentuk teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2: teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.
Rujukan penting yang terkandung dalam teknologi komunikasi, sebagai berikut:
• Proses harus rasional dan efisien
• Harus menyistem karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam lingkungannya
• Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif
• Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan
• Mengarah pada pemecahan masalah bersama
• Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan
• Mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional, maupun internasional) untuk mencapai tujuan.
Menurut Harry Oshima (1976) teknologi komunikasi dalam masyarakat yang menganut strategi pembangunan ”labor intensive” akan mempunyai peranan:
• Menimbulkan revolusi pertanian
• Mempromosikan industri kecil
• Pengembangan sosial politik
• Mengatasi oposisi
Alvin Tofler (1980) berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer sebagai ”tool of tomorrow” merupakan tulang punggung industri dalam era Gelombang ke-3, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perekonomian dan sosial politik. Lebih jauh dia mengemukakan bahwa teknologi komunikasi telah mampu mengurangi transportasi, dan berakibat pada gerakan de-urbanisasi, bahkan telah mendorong tumbuhnya telecommunity. Menurutnya keputusan Presiden Soeharto untuk membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik merupakan lambang bahwa Gelombang ke-3 memberikan kemungkinan pilihan bagi negara yang melakukan transformasi.
Teknologi komunikasi di Indonesia mendapat perhatian yang sangat besar dari pemerintah terbukti dengan adanya undang undang yang mengatur tentang telekomunikasi yaitu UU. No. 36 tahun 1999. Bobot misi telekomunikasi/ telematika tertuang pada pasal 3 yang berbunyi:
”Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa”
Dari bunyi pasal 3 di atas telekomunikasi yang merupakan bagian dari teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa dan masuk ke berbagai ranah kehidupan.
Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi lingkungan (Daniel Lerner, 1976).
III. DAMPAK TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi lingkungan (Daniel Lerner, 1976, dikutif oleh Yusufhadi Miarso, 2004).
Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada tingkah laku individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang terjadi sebagai akibat dari penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986).
Menurut Eric Ashby (1972) teknologi komunikasi telah menimbulkan revolusi yang keempat. Revolusi pertama terjadi ribuan tahun yang lalu sejak masyarakat membedakan tanggung jawab orang dewasa, dan tugas mendidik para muda beralihdari orang tua ke guru dan dari rumah ke sekolah. Revolusi kedua terjadi dengan dipergunakannya bahasa tulisan sebagai sarana pendidikan. Revolusi ketiga berlangsung dengan ditemukannya teknik percetakan yang memungkinkan tersedianya buku secara meluas. Revolusi keempat ditandai dengan perkembangan elektronik terutama dalam bentuk radio, televisi, pita rekanman, dan komputer.
A. Dampak Positif Teknologi Komunikasi
Menurut laporan the Carnegie Commission on Higher Education (1972) revolusi keempat telah berlangsung selama tiga dekade dan telah mampu menunjukkan karakteristik futuristiknya. Media baru telah menawarkansejumlah alternatif pemecahan masalah, tidak hanya yang akseptable tetapi juga yang spektakuler. Berbagai implikasi perkembangan teknologi, khususnya pada jenjang pendidikan tinggi antara lain:
Pembelajaran di luar kampus untuk orang dewasa akan semakin berkembang
Mahasiswa dalam perguruan tinggi kecil akan mempunyai akses lebih besar dari berbagai sumber
Perpustakaan berkembang menjadi pusat sumber belajar dalam berbagai bentuk
Tumbuhnya profesi baru dalam bidang media dan teknologi
Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi komunikasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk menyampaikan pesan ilmu pada orang banyak, mulai dari teknologi percetakan beberapa abad yang lalu, seperti buku yang dicetak, hingga media telekomunikasi seperti, suara yang direkam pada kaset, video, televisi, dan CD.
Perkembangan teknologi komunikasi seperti Internet telah mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Layanan online dalam pendidikan pada dasarnya adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi pengguna (mahasiswa) dengan menggunakan internet sebagai media. Layanan online ini dapat terdiri dari berbagai tahapan dari proses program pendidikan seperti: pendaftaran, test masuk, pembayaran, perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian, diskusi, pengumuman, dll. Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara diatas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa.
Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh guru/dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administratif juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.
Pendidikan jarak jauh secara online mengatasi keterbatasan yang ada pada jenis-jenis pendidikan jarak jauh yang lain (yang sebenarnya juga sudah sarat teknologi), yaitu pendidikan jarak jauh dengan satelit serta teknologi televisi. Pada kedua teknologi di atas, mahasiswa masih harus berjalan ke fasilitas-fasilitas pendidikannya; sedangkan peralatannya bersifat khusus dan mahal. Kini dengan pendidikan online lewat internet, mahasiswa dapat belajar sendiri dari rumah dengan peralatan komputer sendiri.
Para ahli sepakat bahwa belajar melalui televisi dan film (audio visual) lebih berhasil ketimbang belajar melalui radio (audio). Sebab, dengan televisi atau film kesan yang dihasilkannya lebih “dalam” lantaran ia masuk melalui kedua sensor channel (mata dan telinga). Media teknologi komunikasi ini rupanya telah meluas dipakai di pelbagai sekolah tidak hanya di kota-kota besar akan tetapi juga di daerah-daerah. Model pembelajaran yang dipilih (teacher centered learnig, student centered learning atau problem based learning).
1. Aplikasi teknologi komunikasi dalam pembelajaran antara lain:
2. Pembelajaran Berbantuan Komputer atau ”Computer Assisted Instruction” (CAI)
3. Pembelajaran Berbasis Komputer atau “Computer Based Instruction” (CBI)
4. Pelatihan Berbasis Komputer atau “Computer Based Training” (CBT),
No comments:
Post a Comment