Wednesday, December 8, 2010

Rondang Service, Fasih Benahi Land Rover

MOBIL tua jenis jip memang tidak ada matinya. Mobil jenis ini selalu memiliki penggemar sendiri yang cederung fanatik. Lihat saja, klub-klub otomotif yang berbasis mobil jenis jip terus bermunculan, seperti klub Jeep, klub Suzuki Jimny, klub Jeep Willys, ataupun klub Land Rover.

Tak ketinggalan di Medan. Klub-klub seperti ini tetap eksis dan memiliki anggota yang tak sedikit. Untungnya, geliat klub ini cukup membantu bengkel-bengkel yang “menspesialisasikan” diri untuk menangani jenis mobil tertentu yang masuk ke segmen hobby ini.


Salah satunya Rondang Service yang ada di Jalan Menteng Raya no. 236 Medan. Meski tak memproklamirkan diri sebagai bengkel khusus Land Rover, bengkel ini siap mengerjakan jip-jip bikinan Solihull, Inggris ini. Di Medan, Rondang Service menjadi salah satu bengkel rujukan mengerjakan perbaikan Land Rover.

Di bengkel ini, saat otosmart.net mengunjunginya, terparkir tujuh unit Land Rover dari berbagai tipe dan tahun pembuatan. Umumnya Land Rover yang ditangani di Rondang adalah tipe Series yang dulunya digunakan masyarakat Inggris sebagai kendaraan untuk membantu kegiatan bertani mereka, selain sebagai kendaraan militer tentunya.

Ali Baster Simbolon, pengelola, sekaligus mekanik di Rondang Service menuturkan, bengkel milik abangnya ini tak sengaja didaulat menjadi bengkel Land Rover. Kesukaan abangnya pada Land Rover yang juga sebagai mekanik di salah satu ATPM di Medan ini, membuat pencinta Land Rover lain di Medan datang dan mempercayakan perbaikan di bengkel mereka.

“Si abang memang penggemar dan suka mengutak-atik Land Rover. Mungkin karena itu kawan-kawannya datang dan mempercayakan mobilnya ke kami,” kata Baster yang akrab disapa Bas.

Saat bertemu saya, Bas sedang mengerjakan Land Rover Series II yang akan dibangun ulang. Mobil itu tadinya jenis pick up dan oleh pemiliknya mau dimodifikasi menjadi tipe hard top yang divariasikan dengan penggunaan kanvas. Beberapa bagian Land Rover ini sudah dilepaskan, seperti bak body belakangnya yang terbuat dari plat birmabright yang merupakan campuran alumunium dan titanium, bahan yang digunakan sebagai dinding pesawat terbang pada jaman dulu. Land Rover ini sudah separuh telanjang. Pemiliknya meminta dilakukan restorasi total. Semua chassisnya dicek dan akan dicat ulang.



“Land Rover ini mau dimodifikasi menjadi bentuk hard top yang divariasikan dengan penggunaan kanvas. Pemiliknya meminta seperti itu,” kata Bas sambil membersihkan atap alumunium yang dicopot dari Land Rover lain itu. Untuk modifikasi dan perbaikan mobil tua, terkadang proses kanibalisme memang dihalalkan. Sparepart atau aksesoris banyak yang tak lagi diproduksi pabrikan. Makanya, pusat penjualan onderdil bekas menjadi sasaran untuk mencari komponen yang dibutuhkan.

Untuk membangun ulang satu unit Land Rover memang tak ada waktu standart yang dibutuhkan. Semua tergantung keinginan si pemiliknya, mau seperti apa arahan modifikasi mobilnya. Restorasi atau modifikasi? Semua sah-sah saja. Tak ada aturan tertentu memang. Tergantung selera saja. Ini juga yang membuat tak ada angka biaya yang serupa dalam membangun ulang sebuah Land Rover. Rp 5 juta bisa cukup, tapi ada juga yang menghabiskan uang sampai ratusan juta rupiah.

Di bengkel ini, selain mengerjakan perbaikan mesin, juga diterima pengerjaan las ketok dan pengecatan. Untuk jasa ini, tak hanya Land Rover, semua jenis mobil diterima untuk dikerjakan. “Mulai dari Daihatsu Charade sampai Toyota Fortuner siap dikerjakan,” kata Bas lagi.

Dalam mengerjakan Land Rover, biaya yang dipatok juga tak mahal-mahal amat. Yang penting pemilik mobil puas dengan kinerja mereka. “Yang betulin kemari juga kawan-kawan juga,” kata Bas. Memang, sementara ini Rondang Service dijadikan tempat ngumpul anggota Land Rover Club Medan, klub penggemar jip Inggris ini di Medan. Kini, ada sekitar 20 orang tergabung menjadi anggota klub ini.

Jadi, kalau Anda memiliki Land Rover tak salah juga untuk menyambangi bengkel ini. Setidaknya untuk berkenalan dengan sesama penggemar jip yang sering mendapat julukan “panci rombeng” ini oleh penggemarnya.

No comments:

Post a Comment