Memang menjadi dilema ketika mengaplikasi tromol yang memiliki kontruksi dan desain racing style. Tromol yang berada pada kategori ini, biasanya memiliki desain ringkih. Satu sisi, konsep racing style lebih nyambung ketika sektor tapak kakinya dibuat lebih ceking. Sisi lain, ketahanan bahan mesti didapat agar tetap nyaman dipakai harian. Lalu bagaimana untuk menyiasatinya ?.
Paling mudah ditujukan lebih dulu pada segmen kegunaannya, mengingat tromol yang dipakai lebih ceking. “Maka dalam pemakaiannya usahakan menghindari jalanan makadam. Begitu juga dengan bobot pengendara, jangan melebihi 70 Kg,” ingat Antok, mekanik Aneka Jaya Motor di Rungkut Kidul Industri 10, Surabaya.
Terkait masalah bobot, juga penting ditujukan pada penekanan bobot dominan sisi depan dan belakang tromol. Untuk itu, pastikan bobot tromol depan dan belakang diterima rata. Dalam hal ini keseimbangan tinggi rendah ground clearence bodi depan dan belakang besar pengaruhnya.
“Maka, saat memakai tromol ceking atau bergaya racing style, hindari pemakaian bodi nungging dimana beban yang diterima tromol depan lebih besar, ”saran Antok.
Faktor lain, pada tromol ceking dalam pemakaian jeruji, cukup mengaplikasi 32 lubang. Jangan sampai dikonsep dengan jeruji seribu, mengingat space daging tromol bergaya racing style juga dimanfaatkan untuk ketahanan tromol menghadapi vibra atau kejutan.
Hal ini bisa bercermin pada jumlah jeruji MTB spek down hill atau dirt jump, dimana pada lubang dudukan jeruji pada tromol nya diplot 28 hole - 30 hole, yang terhitung lebih sedikit. “Untuk mempertahankan space diral tromol lebih banyak dan tetap kuat menahan kejutan,” urai Antok.
Perlukah rombakan dilakukan pada kontruksi tromol bergaya racing style ?. Memang perlu, terutama di sektor rumah bearing. Perlu ditambah jumlah bearingnya, agar bidang tromol lebih banyak ditopang oleh bearing.
Prinsipnya mudah, nat pembatas rumah bearing mesti diperdalam dulu dengan media bubut. Macam tromol ceking produk variasi yang ada di foto ini. Daging diral sebagai pembatas bearing sisi dalam mesti dibubut keliling 3,5 mm dengan kedalaman 5 mm.
Agar space 2 bearing jenis 6201 yang memiliki lebar total 2 cm bisa muat, serta sil pelindung bearing nya. Itu bagian sisi kanan. Untuk sisi kiri mesti disok lebih dulu, sesuai dengan diameter luar bearing kode 6201 yakni 32 mm.
Sebab, lubang bagian kiri paling luar biasa dimanfaatkan sebagai rumah gigi speedometer dengan diameter lebih besar, yakni 37 mm. Dengan begitu, proses sok pada rumah bearing 2,5 mm wajib dilakukan sesuai dengan diameter luar bearing. Agar 2 bearing di sisi kiri juga bisa muat 2 biji.
Dan trik mengesok, juga bisa dijadikan cara untuk memperpanjang umur rumah dudukan bearing. Agar tetap rapat dalam waktu lama, meskipun sering dilakukan proses bongkar pasang bearing. Tapi, khusus untuk tromol yang akan disok, ukur lebih dulu ketebalan bibir velg yang akan disok dengan bushing. Sebab, kalau ketebalannya kurang dari 5 mm, mudah menimbulkan bibir tromol retak.
Terkait masalah bobot, juga penting ditujukan pada penekanan bobot dominan sisi depan dan belakang tromol. Untuk itu, pastikan bobot tromol depan dan belakang diterima rata. Dalam hal ini keseimbangan tinggi rendah ground clearence bodi depan dan belakang besar pengaruhnya.
“Maka, saat memakai tromol ceking atau bergaya racing style, hindari pemakaian bodi nungging dimana beban yang diterima tromol depan lebih besar, ”saran Antok.
Faktor lain, pada tromol ceking dalam pemakaian jeruji, cukup mengaplikasi 32 lubang. Jangan sampai dikonsep dengan jeruji seribu, mengingat space daging tromol bergaya racing style juga dimanfaatkan untuk ketahanan tromol menghadapi vibra atau kejutan.
Hal ini bisa bercermin pada jumlah jeruji MTB spek down hill atau dirt jump, dimana pada lubang dudukan jeruji pada tromol nya diplot 28 hole - 30 hole, yang terhitung lebih sedikit. “Untuk mempertahankan space diral tromol lebih banyak dan tetap kuat menahan kejutan,” urai Antok.
Perlukah rombakan dilakukan pada kontruksi tromol bergaya racing style ?. Memang perlu, terutama di sektor rumah bearing. Perlu ditambah jumlah bearingnya, agar bidang tromol lebih banyak ditopang oleh bearing.
Prinsipnya mudah, nat pembatas rumah bearing mesti diperdalam dulu dengan media bubut. Macam tromol ceking produk variasi yang ada di foto ini. Daging diral sebagai pembatas bearing sisi dalam mesti dibubut keliling 3,5 mm dengan kedalaman 5 mm.
Agar space 2 bearing jenis 6201 yang memiliki lebar total 2 cm bisa muat, serta sil pelindung bearing nya. Itu bagian sisi kanan. Untuk sisi kiri mesti disok lebih dulu, sesuai dengan diameter luar bearing kode 6201 yakni 32 mm.
Sebab, lubang bagian kiri paling luar biasa dimanfaatkan sebagai rumah gigi speedometer dengan diameter lebih besar, yakni 37 mm. Dengan begitu, proses sok pada rumah bearing 2,5 mm wajib dilakukan sesuai dengan diameter luar bearing. Agar 2 bearing di sisi kiri juga bisa muat 2 biji.
Dan trik mengesok, juga bisa dijadikan cara untuk memperpanjang umur rumah dudukan bearing. Agar tetap rapat dalam waktu lama, meskipun sering dilakukan proses bongkar pasang bearing. Tapi, khusus untuk tromol yang akan disok, ukur lebih dulu ketebalan bibir velg yang akan disok dengan bushing. Sebab, kalau ketebalannya kurang dari 5 mm, mudah menimbulkan bibir tromol retak.
No comments:
Post a Comment