Sebagai modifikator multitalenta, Siswo Winoto tentu saja gape ubah motor konvesional jadi istimewa. Contoh Suzuki Satria 120R milik Jimmy, dari Banjarnegara, Jawa Tengah ini. Dibikin transexual alias ganti kelamin. Jadi supermoto ganteng, enggak cantik macam bebek lagi.
Modifikator beken disapa Wiwin ini jeli mencari konsep dan bentuk visual yang cocok dengan kemauan pemilik. "Konsepnya mengacu ke Aprilia SXV 450. Dari bentuk aduhai, guratan tajam jadi cirinya. Cuma harus menyesuaikan beberapa komponen agar klop dengan rangka Satria," buka modifikator dari Jl. Sunan Ampel No. 9, Pabuaran, Purwokerto ini.
Pilihan konsep, memang benar. Secara visual, bentuk Aprilia SXV 450 memiliki kontur yang cakep. Detail menyudut menjadi ciri kuda besi asal Negeri Pizza ini.
Cuma bedanya, Wiwin ubah pola agar bisa menjadi Aprilia ala Purwokerto, rasa mendoan he..he..he.. Mulanya Wiwin permak rangka, agar pengerjaan bodi lebih mudah. Seluruh sasis asli dibuang, didesain rangka deltabox di atas mesin.
Bagian bodi depan khususnya sayap tangki sengaja diperkecil dan lebih pendek dari desain Aprilia. "Sebab kalau terlalu panjang bisa nempel pada tabung knalpot. Makannya sayapnya jadi lebih pendek," cuap modifikator yang lagi demen main MTB ini.
Bodi belakang sama saja, cuma dikecilin biar ngepas dengan bentuk depan yang sudah mantap. Pilihan bentuk dan guratan Aprilia nampak tegas, lekukan landai pada bagian bawah bodi belakang dibuat halus senada desain aslinya. Sehingga bentuk proporsional terlihat nyata sehingga sepatbor belakang.
Untuk frame belakang, Wiwin yang jago konstruksi ini mengubah ulang beberapa titik sudut dasar Satria. Agar sesuai bodi baru. Otomatis postur yang tinggi harus diimbangi tulang yang ideal dan kuat.
"Pakai pipa 22,5 mm sebagai dudukan bodi baru, dari bagian atas as tengan ditarik ke atas agar nungging. Untuk bagian depan bikin konstruksi baru sebagai tempat dudukan jok. Kalau untuk dudukan tangki hanya penyesuaian braket karena tangkinya nempel di deltabox lama," papar builder berbendera Win's Paddock (WP) ini.
Ciri ornamen Aprilia yang paling kentara pada swing arm. Bentuk ini merupakan penyesuaian konsep saja. Dimensi tentu saja lagi-lagi menyesuaikan lebih mini. Bentuknya seperti dua pilar yang menyatu pada bagian ujung as roda belakang.
"Materialnya memakai pelat 4 mm yang dibentuk kotak pada bagian dalamn. Biar lebih rapi didempul agar halus antar guratan sambungan dua pelat tadi," yakin builder gemar membujang ini.
Finishing, Wiwin melengkapi aroma supermoto murni, contohnya setang Renthal lokal dan sepatbor depan variasi motocross. Kelangkapan lalu lintas juga harus komplet, sebab Wiwin punya moto kalau modif motor jangan setengah-setengah.
Modifikator beken disapa Wiwin ini jeli mencari konsep dan bentuk visual yang cocok dengan kemauan pemilik. "Konsepnya mengacu ke Aprilia SXV 450. Dari bentuk aduhai, guratan tajam jadi cirinya. Cuma harus menyesuaikan beberapa komponen agar klop dengan rangka Satria," buka modifikator dari Jl. Sunan Ampel No. 9, Pabuaran, Purwokerto ini.
Pilihan konsep, memang benar. Secara visual, bentuk Aprilia SXV 450 memiliki kontur yang cakep. Detail menyudut menjadi ciri kuda besi asal Negeri Pizza ini.
Cuma bedanya, Wiwin ubah pola agar bisa menjadi Aprilia ala Purwokerto, rasa mendoan he..he..he.. Mulanya Wiwin permak rangka, agar pengerjaan bodi lebih mudah. Seluruh sasis asli dibuang, didesain rangka deltabox di atas mesin.
Bagian bodi depan khususnya sayap tangki sengaja diperkecil dan lebih pendek dari desain Aprilia. "Sebab kalau terlalu panjang bisa nempel pada tabung knalpot. Makannya sayapnya jadi lebih pendek," cuap modifikator yang lagi demen main MTB ini.
Bodi belakang sama saja, cuma dikecilin biar ngepas dengan bentuk depan yang sudah mantap. Pilihan bentuk dan guratan Aprilia nampak tegas, lekukan landai pada bagian bawah bodi belakang dibuat halus senada desain aslinya. Sehingga bentuk proporsional terlihat nyata sehingga sepatbor belakang.
Untuk frame belakang, Wiwin yang jago konstruksi ini mengubah ulang beberapa titik sudut dasar Satria. Agar sesuai bodi baru. Otomatis postur yang tinggi harus diimbangi tulang yang ideal dan kuat.
"Pakai pipa 22,5 mm sebagai dudukan bodi baru, dari bagian atas as tengan ditarik ke atas agar nungging. Untuk bagian depan bikin konstruksi baru sebagai tempat dudukan jok. Kalau untuk dudukan tangki hanya penyesuaian braket karena tangkinya nempel di deltabox lama," papar builder berbendera Win's Paddock (WP) ini.
Ciri ornamen Aprilia yang paling kentara pada swing arm. Bentuk ini merupakan penyesuaian konsep saja. Dimensi tentu saja lagi-lagi menyesuaikan lebih mini. Bentuknya seperti dua pilar yang menyatu pada bagian ujung as roda belakang.
"Materialnya memakai pelat 4 mm yang dibentuk kotak pada bagian dalamn. Biar lebih rapi didempul agar halus antar guratan sambungan dua pelat tadi," yakin builder gemar membujang ini.
Finishing, Wiwin melengkapi aroma supermoto murni, contohnya setang Renthal lokal dan sepatbor depan variasi motocross. Kelangkapan lalu lintas juga harus komplet, sebab Wiwin punya moto kalau modif motor jangan setengah-setengah.
No comments:
Post a Comment