Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Thursday, June 16, 2011

Perawatan Girboks Skubek, Mudah Kok!


20110323girboks FN Perawatan Girboks Skubek, Mudah Kok!Ganti oli girboks setelah 8.000 km di odometer. Tempo penggantian oli girboks terlalu lama menyebabkan pemilik skubek terbuai. Terbuai suasana malas melakukan perawatan komponen satu ini, hingga menyebabkan risiko fatal. Apa aja coba..?
Jika volume oli kurang, part mudah terkikis. Kalau sudah aus, pertemuan antar gigi rasio jadi rengang. Di girboks terdengar suara dengung meski volume oli pas, urai Mustain, kepala instruktur kursus mekanik. Hartomo Mechanical Training Centre (HMTC) Jakarta.

Lain hal jika oli habis atau kering karena ada bagian yang bocor atau terlalu lama tidak diperiksa. Ya.., karena terbawa suasana tadi. Risikonya, gir rasio bisa saja terkunci atau nyeket bahasa bengkelnya.
Oli girboks kurang bikin gir berikut as bekerja lebih keras. Akibatnya laher oblak dan bikin karet sil di as roda dan rumah CVT rawan robek. Akhirnya banyak komponen yang mesti diperbaiki, imbuh Pak Mus dari Jl. Sawo Raya No. 9A, Rawamangun, Jakarta Timur.
Padahal syarat bikin girboks tetap prima caranya mudah. Kata Pak Mus, yang perlu diingat batas waktu pengantian oli girboks digandeng perawatan berkala macam ganti oli mesin. “Saat lakukan pengantian oli mesin ke-4 (tiap 2.000 km) atau setelah masa pakai mencapai 8.000 km di odometer. Saat itu juga oli girboks ganti pakai oli spesifikasi SAE 10W,” imbuhnya.
Untuk gantinya, buka baut 12 pembuangan di bawah. Dan tutup atas sebagai tempat pengisian, agar semua oli terkuras habis. Kalau cuma ganti, volume oli yang dimasukkan sekitar 100 cc. Tapi, kalau dikuras hingga kering, baiknya ditambah sekitar 20 cc lagi, pesan Mus yang bisa ditelepon di nomor (021)4891176.
Ingat, jangan biasakan isi oli girboks melebihi batas yang sudah ditentukan. Sebab tekanan di ruang giboks makin tinggi hingga menyebabkan karet sil gampang jebol.  (motorplus-online.com)

Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : Adib
Source: OtomotifNet

Sunday, June 5, 2011

Perawatan CVT Skutik

OTOMOTIFNET - Tak sedikit surat pembaca masuk ke redaksi curhat soal keanehan pada bagian CVT di skutik tunggangan mereka. Terutama mengenai kendala vibrasi yang muncul. Gak jarang pula yang menanyakan bagaimana cara perawatan yang baik dan benar sesuai ajuran pabrik, serta apakah komponen CVT-nya memiliki masa pakai tertentu atau tidak?
Nah, untuk menjawab semua itu, OTOMOTIF coba meminta penjelasan dari pakarnya langsung, yakni bagian technical service beberapa pabrikan motor Jepang yang mengeluarkan motor tipe ini. Begini jawaban mereka.
“Kebanyakan kendala vibrasi yang timbul, disebabkan oleh debu dan kotoran yang hinggap dalam ruang CVT. Debu atau kotoran itu bisa dari udara luar (terisap ke dalam ruang CVT), bisa pula akibat ampas hasil gesekan belt terhadap puli,” terang Endro Sutarno, Technical Service Training Instuctor PT Astra Honda Motor (AHM).


Nah, untuk menghindari hal itu, bagian ruang CVT ini pada periode tertentu disarankan untuk dibersihkan. Sayangnya, masih banyak pengguna skutik yang tidak memahami anjuran ini. Ketika melakukan perawatan rutin ke bengkel, bagian CVT sama sekali tidak ikut diservis. Paling hanya sekadar ganti oli, bersihin karburator atau filter udara saja.
Padahal umumnya di buku pedoman perawatan yang biasa disertakan ketika membeli motor jenis ini, di dalamnya ada anjuran untuk melakukan servis bagian CVT pada periode tertentu. Apa mungkin buku pedoman itu gak pernah dibaca ya? Hayo ngaku! Hehehe.. Jadi, jangan heran ya kalau tiba-tiba muncul gejala vibrasi atau slip di komponen CVT.

Puli primer dan skunder mesti dilakukan pelumasan ulang pada periode tertentu untuk mencegah keausan

Belt Wajib diganti berkala meski secara visual terlihat masih bagus
“Di skutik Yamaha, servis CVT dianjurkan minimal setiap 10 ribu km,” beber Muhamad Abidin, Manager Technical Departement Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Item servisnya, lanjut Abidin, bukan hanya membersihkan kotoran yang nempel. Melainkan juga meliputi pemeriksaan semua komponen CVT, serta memberikan pelumasan ulang pada beberapa komponen pakai grease khusus.
“Kalau pada produk Honda, anjuran dari pabrik servis CVT dilakukan setiap 8.000 km,” tukas Wedijanto Widarso, Manager Technical Development Department AHM. Masih kata Pak Wed (sapaan akrabnya), di samping membersihkan bagian CVT serta mengecek kondisi komponennya, tiap 8.000 km juga disarankan untuk dilakukan penggantian oli girboks (gigi reduksi).
Selain itu yang perlu diingat, ada komponen CVT yang punya masa pakai tertentu. Yakni belt. Lantaran terbuat dari bahan campuran rubber, tentu lama-lama akan mengalami keausan (umumnya makin memanjang/melar). Nah, kalau sampai melar, efeknya akan membuat daya cengkramnya terhadap puli jadi melemah. Sehingga timbul lah slip.
Pada skutik berlambang sayap mengepak, komponen ini dianjurkan untuk diganti setiap 24 ribu km. Sementara untuk semua matik Yamaha, sarannya tiap 25 ribu km. “Walaupun secara visual terlihat masih bagus,” tukas Abidin.
Namun baik menurut Abidin maupun Pak Wed, periodik penggantian itu juga tergantung cara berkendara serta kondisi lingkungan. “Kalau bawa motornya sering disentak atau daerah tempat tinggalnya banyak debu, umur belt bisa lebih singkat lo,” terang keduanya.
Penulis/Foto: DiC / Salim

Friday, May 27, 2011

Pilih Puli Skubek Drag Bike Vs Road Race

Top-speed, alur roller dibuat sampai naik. 
Pengguna matik banyak yang pengin kencang. Akhirnya banyak yang asal beli puli atau rumah roller. Main ikutan tanpa tahu fungsi dan kegunaan puli itu.
Seperti kebutuhan untuk trek panjang dan pendek, berbeda spek. Puli untuk trek panjang seperti di drag bike. Ada juga puli untuk trek pendek seperti di road race.
Tergantung juga pada kapasitas mesin yang digunakan. Jangan caplok puli untuk drag kalau motor masih standar atau hanya 130 cc. Dipastikan tarikan awal malah akan jadi lebih loyo.
Dalam memilih atau modifikasi puli, bisa tanya kepada mekanik road race dan drag bike. Yuk ditanya.

Balap road race, kebanyakan didukung trek pendek. Panjang trek lurus di bawah 200 meter. Banyak tikungan dan trek-trek pendek kurang dari 100 meter.
Kalau trek macam begini, setingan mesin harus dibuat mudah teriak. Agar rpm mesin cepat melonjak. Kalau di motor bebek dibuat seperti dikopling, ulas Mian alias Sumingan, mekanik BBS Bandung yang banyak bikin matik road race.
Untuk mengakali agar teriak di rpm bawah, Mian pasang ring tambahan di puli depan. Aslinya hanya satu ring, ditambah jadi dua ring. Atau bikin ring sendiri yang lebih tebal. Yang penting bisa dipasang.
Road race. Ring rumah roller dipasang 2 atau 1 tapi tebal.
Bagi yang tidak senang modifikasi, bisa juga beli puli yang sudah jadi. Namun puli untuk trek pendek ini memang susah dilacak. Seperti buatan Kawahara ada puli K3 untuk Mio. Satu set terdapat puli, tutup puli (besi) dan dilengkapi roller Fino.
Puli ini aslinya memang untuk drag bike. Kalau untuk road race, rollernya diganti pakai punya Mio, timpal Mariasan Kocek, mekanik JP Racing. Sehingga mesin lebih bisa diajak berteriak ketika akselerasi karena celah roller yang longgar.
Kalau mau modifikasi puli standar untuk keperluan drag bike, tentunya tetap bisa saja. Terutama motor yang sudah kena sentuhan up. Caranya cukup dengan memotong bushing dudukan puli rumah roller. Memotongnya cukup 1-2 mm atau secukupnya. Tergantung kemaun dan keperluan mekanik.
Cara murah-meriah ini banyak diterapkan mekanik balap liar atau drag bike. Supaya v-belt bisa terangkat tinggi dan top-speed melonjak. Namun putaran bawah atau akselerasi rada berat karena belt sudah terjepit puli.
Buat drag bike atau trek panjang, bushing dipotong.
Puli juga ikutan dimodifikasi. Alur roller dibuat sampai atas. Sehingga roller bisa naik dan top-speed yang diinginkan bisa jadi lebih bertambah.
Bagi yang pengin langsung caplok puli beli jadi, banyak juga. Karena buatan Thailand kebanyakan direkomendasi untuk drag dengan trek panjang. (motorplus-online.com)
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | : Boyo
Source: OtomotifNet

Friday, July 2, 2010

Mau bikin Mio Bore-up 150cc

Untuk persiapan pertama konsentrasi pada pembesaran ruang bakar ya.
Menurut beberapa yang doyan otak-atik skutik, ada 2 cara yang bisa diakukan agar kapasitas mesin 113,7 cc punya Mio bisa sesuai 150 cc.

Pertama dengan murni menaikkan diameter piston Mio yang standarnya 50 mm. Langkah berikutnya dengan memadukan pembesaran diameter piston dengan memperpanjang langkah.
Pakai Piston 57 mm
Untuk cara pertama, ukuran piston yang bisa dipakai melengserkan standar Mio, yang berdiameter 57 mm. Dengan perhitungan (1/4 x 3,14 x(57)² x 57,9): 1000, maka didapat kapasitas mesin Mio sekarang jadi 147,67 cc.

Menjejalkan piston gede, bikin liner standar juga mesti dirumahkan. Gantinya liner yang sesuai sama piston itu, misal pakai punya Suzuki Thunder 125.

Selain bawaan Thunder 125, piston Honda GL Neo Tech & Yamaha V-Ixion bisa dipakai buat naikkan cc Mio. Oh ya, enggak hanya boringnya yang mesti diganti saat mengapliaski cara pertama ini.

Khusus pakai piston Thunder dan V-Ixion, penyesuaian pada diameter pin juga mesti dilakukan. Pasalnya bawaan Mio 15 mm dan pin Thunder juga V-Ixion 14 mm.

Perbesar Piston + Naik Stroke
Langkah kedua ini, kombinasi nambah diameter piston dengan menjejalkan yang ukuran 54,5. Sedang buat tambah panjang langkah, ukuran total 6 mm (sesuai aturan maksimal naik stroke) dianggap yang paling pas. Pasalnya bila dimasukkan ke dalam rumus, hasil perkalian dan pembagiannya ketemu kapasitas mesin jadi 148,99 cc.

Dibanding hanya dengan menaikkan kapasitas mesin, pengerjaan pada langkah ke-2 ini lebih lama. “Karena mesti ada prosesi belah mesin buat pasang stroker baru.

Aplikasi ini tak perlu pakai ganti boring, namun penyesuaian pin perlu dilakukan pada beberapa piston yang bisa digunakan. Seperti seher bawaan Yamaha Jupiter dan Kawasaki Kaze yang diameternya 13 mm. Kalau pasangnya piston Suzuki Shogun atau Yamaha Jupiter MX, gak perlu ganti pin.

Saturday, January 9, 2010

Motor Sehat Berkat Karburator Terawat



Banyak komponen-komponen pada sepeda motor yang harus mendapatkan perhatian ekstra dari si empunya agar sang tunggangan selalu dalam kondisi prima, salah satu komponen tersebut adalah karburator. Karburator merupakan elemen yang sangat vital bagi kendaraan anda, jika perawatanya tidak baik benar maka kemungkinan tunggangan anda akan "ngadat" saat dikendarai. Komponen yang satu ini harus mengalami perawatan berkala agar tidak mengganggu kinerja tunggangan anda saat dikendarai, untuk lebih lengkapnya mari kita ulas lebih lanjut cara merawat karburator.

Faktor yang menyebabkan kinerja motor tidak maksimal salah satunya kondisi karbu (karburator-red) yang kotor karena tersumbat debu atau kotoran bahkan akibat "kemasukan" air hujan sehingga bahan bakar tidak mengalir sebagaimana mestinya. "Paling kalau hujan yang paling sering karburator kemasukan air, bisa dari tangki atau lewat kabel gas,". Karburator terdiri dari bodi, pelampung, jarum pelampung, skep, jarum skep, per skep, main jet, pilot jet, nosel, setelan angin dan setelan langsam.

"Kalo mau membersihkan karburator dibuka, disetel dan dicuci, disikat pake bensin lalu dirakit lagi,". Agar lebih jelasnya mari kita urutkan langkah-langkah untuk membersihkan kaburator, pertama bukalah karburator dengan cara melepas baut-baut pengikat, tutup karburator, katup cuk (choke) dan kran bensin. Gunakan kunci yang sesuai agar alat-alat tersebut tidak gampang dol seperti obeng, kunci ring, tang. Kemudian lepas mangkok karburator, pelampung dan jarum pelampung, main jet, pilot jet dan yang lainnya. Tempatkan komponen-kompenen tersebut pada satu wadah agar tidak bingung saat merakit kembali.

Kedua jika sudah terlepas semua bersihkan seluruh komponen dengan menggunakan bensin. Bersihkan karburator dengan kuas, lalu semprot lubang-lubangnya dengan udara bertekanan tinggi (kompresor-red). Main jet dan pilot jet atau yang biasa disebut spuyer adalah komponen yang paling sering terganggu karena debu atau kotoran yang menempel didinding spuyer sehingga mengganggu aliran bahan bakar. Untuk membersihkannya gunakan amplas halus untuk membersihkan kotoran pada spuyer-spuyer. Jangan terlalu banyak mengamplasnya karena dapat menyebabkan perubahaan ukuran diameter spuyer.
Ketiga menyetel tinggi pelampung bensin sebaiknya dengan menggunakan jangka sorong atau stigmat. Langkah terakhir jika semua sudah dibersihkan pasanglah kembali bagian-bagian karburator yang tadi dilepas dan disetel ulang. Mekanik yang mengakui menimba ilmu mesin di Lampung ini menyarankan untuk merawat karburator secara berkala. "Bersihkan karburator kalau motor sudah terasa tidak enak, agar pembakaran sempurna. Paling tidak satu bulan sekali servis,". Selamat mencoba....

Wednesday, December 9, 2009

Cara Ngorek Motor Yg Benar

Berikut ini kami mencoba berbagi ilmu utk korek harian;
Sebelum melakukan modifikasi engine motor sebaiknya kita tentukan beberapa hal yang merupakan tujuan akhir dari modif tersebut.
1. Untuk harian atau balap?
2. Bahan Bakar yang bakal digunakan?
Kalo untuk harian disarankan menggunakan maksimal bahan bakar pertamax plus.
beberapa teknik sesuai urutan yang paling sederhana dilakukan adalah sbb:
  1. Mengganti cdi utk korek harian, tapi harus memilih yang berbasis digital dan bergaransi.. rekomendasi merek brt hyperband atau neo hyperband,
  2. neo-hyperband-s
  3. Mengganti knalpot, racing harian.. klu tdk suka berisik pakai yang tipe silent ada beberapa merek seperti password atau elmer.
  4. Menaikan sedikit kompresi rasio umunya 9,2:1 bisa dengan mengganti gasker blok dengan yang lebih tipis, menggunakan kerta kalender 0.1mm,  sehingga konpresi menajdi 10.1:1, dan masih aman bila menggunakan premium tapi disarnakan pakai pertamax,
  5. Melakukan porting polish.
disini banyak yang salah mengerti bahwa porting polish bukan sekedar membersihkan kulit jeruk tetapi memperbaiki arah aliran atau flow, memperbaiki sudut setting klep dan mereface klep, rimer karbu.
jangan pernah memperbesar lubang isap dan buang karena akan membuat bensin jadi boros dan tarikan bawah jelek sekali, malah kadang2 ada beberapa motor yang lubang isapnya minta diperkecil contohnya satria 150f,
teknik ini sedikit sulit dilakukan.. tapi hasilnya akselerasi dan top speed bagus sekali dan irit bahan bakar…
porting1porting2
untuk porting rekomendasi di Ahass Bintangmotor Cibinong, dijamin pasti Siip hasilnya… jasa porting 350rb, tapi yang penting motor tdk dibuat coba-coba.
klu mau keren lagi pakai test Dyno 300rb
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Sunday, January 25, 2009

Tips Membeli Motor Bekas

Di tengah harga motor baru yang mulai merangkak naik, tak ada salahnya kita melirik motor bekas. Tapi sebelum membeli, anda perlu jeli dan memperhatikan betul kondisi motornya. Jangan sampai kecewa di kemudian hari. Berikut tips membeli motor bekas.

1. Cek harga pasaran.
Sebelum anda melakukan pencarian motor bekas yang akan anda beli, sebaiknya lakukan cek harga pasaran terlebih dahulu. Bisa dari koran, majalah, situs tertentu, dll.

2. Cek nomor rangka/mesin.
Periksa nomor rangka dan mesin motor, lalu sesuaikan dengan nomor rangka serta nomor mesin yang tertera pada STNK maupun BPKB.

3. Cek kondisi fisik.
Periksa kondisi body, spion, baut, dan lain sebagainya, apakah terlihat banyak goresan, kondisi retak ataupun pecah. Usahakan juga akan lebih baik jika semua yang menempel pada motor adalah parts orisinil.

4. Cek kondisi oli.
Usahakan buka dan ukur oli yang ada di dalam mesin. Pastikan ukuran Oli tidak berlebihan, karena Oli yg berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus, sehingga dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin berbunyi kasar atau berisik.

5. Cek speedometer.
Pastikan agar tidak ada retak atau adanya bekas pembongkaran. Lihat jumlah berapa km yang telah ditempuh oleh motor tersebut. Jika diatas 20.000 km maka dapat dipastikan akan banyak sekali komponen mesin yang akan segera anda diganti. Tentunya akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

6. Hidupkan mesin motor.
Coba hidupkan mesin motor tersebut, apakah bisa stationer atau langsam. Karena kondisi pada mesin yang tidak bermasalah dapat langsam pada putaran kurang lebih 1500 rpm. Serta pastikan juga bahwa tidak ada bunyi-bunyian yang kasar didalam mesin.

7. Cek perpindahan gigi.
Jalankan kendaraan dan perhatikan posisi perpindahan gigi apakah terasa sulit atau tidak. Apabila terasa sulit berarti menandakan kampas kopling motor tersebut akan segera habis. Satu lagi yang perlu diperhatikan juga adalah, jika terdengar suara mendesir pada saat motor berjalan. Kemungkinan besar gigi primer dari motor tersebut akan segera habis.

8. Cek rangka atau sasis motor.
Perhatikan kelurusan roda depan dan belakang, dan pastikan bahwa rangka atau sasis motor tersebut tidak ada kebengkokkan. Jalankan sekitar 40km/jam dan tekan rem sedikit mendadak untuk pastikan motor tidak sulit dikendalikan. Hal ini berguna untuk mendeteksi lurusnya sasis dan poros setang atau setir.

9. Cek kebocoran.
Usahakan anda dapat mencoba jalankan motor lebih lama, dan setelah motor dijalankan kurang lebih sekitar 500meter. Perhatikan apakah terlihat adanya oli yang bocor melalui sela-sela mesin. Atau adanya air radiator bocor bagi motor yang menggunakan radiator.

10. Cek kondisi kelistrikan.
Periksa juga kelistrikan dan lampu-lampu seperti lampu depan, lampu sein, lampu rem belakang, klakson, lampu speedometer, atau elektrik stater motor. Apabila semua berfungsi atau hidup, berarti tidak ada kerusakan pada komponen dan kondisi aki tidak ada permasalahan. (sumber: bb17.info)


Tuesday, January 6, 2009

Tips agar Motor Hemat atau Irit BBM/Bensin



Motor yang boros BBM memang kadang bikin bete. Indomodif punya tips agar motor hemat atau irit pemakaian BBM/bensin.

Mesin
Jeroan mesin yang sudah aus bikin tenaga ngedrop. Udah larinya enggak ada tapi justru minum bensin berlebih. Misal piston baret, ring lemah, klep bocor atau paking head bocor. Jika ini terjadi pada motor Anda segera perbaiki. Pokoknya jeroan mesin harus dikembalikan seperti kondisi standar.

Pengapian
Lejutan api yang besar serta timing yang tepat sangat dubutukan saat proses pembakaran. Makanya cek kondisi busi, koil serta CDI jangan sampai menurun performanya. Jika perlu ganti CDI dengan tipe racing yang memiliki spek kurva sesuai dengan motor standar. Misalnya pakai CDI XP202, BRT atau Rextor. Hasil test OTOMOTIF, aplikasi CDI racing terbukti mampu menghemat bensin.

Karburator
Bersihkan serta kembalikan spuyer ke ukuran standar. Jika spuyer karburator sudah tidak standar lagi atau pernah diganti dengan ukuran lebih besar, sebaiknya dikembalikan ke ukuran standar. Kondisi jarum skep berikut dudukannya (needle jet) yang telah aus sebaiknya diganti baru.

Tekanan Ban
Tambahlah angin jika kempis. Mungkin dikira sepele. Tapi kondisi ban yang kempis bikin tarikan motor jadi berat. Ujung-ujungnya dibutuhkan minum bensin lebih banyak.

Jangan memutar gas secara spontan
Putaran handel gas semestinya harus runut dan bertahap disesuaikan dengan putaran mesin. Jika handel gas diputar secara spontan, otomatis bahan bakar yang akan diisap ke ruang bakar juga semakin banyak. Sementara, pada saat itu putaran mesin masih rendah. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. (sumber: rileks/astraworld)

Thursday, December 18, 2008

Memaksimalkan Performa Yamaha Vega R



Yamaha Vega R bisa dimaksimalkan performanya agar tak kalah dengan motor-motor keluaran terbaru. Berikut tipsnya.
1. Bersihkan kerak yang menempel pada dinding karburator maupun pada lubang saluran seperti nosel dan pilot jet menggunakan bensin atau carb cleaner.
2. Cek kondisi busi. Bila ada kotoran, bersihkan pakai sikat kawat. Atur ulang celah busi dengan ukuran 0,7-0,8 mm.
3. Bersihkan kerak di ruang bakar agar motor nggak ngelitik.
4. Cek kondisi ketebalan dari kampas kopling. Jika sudah dipakai 6 bulan atau ketebalan kurang dari 0,8 mm, kampas kopling tidak bekerja maksimal.
5. Ganti oli mesin dan lakukan teratur setiap 2.000-2.500 km atau setiap 1 bulan sekali.