Friday, May 27, 2011

Mio Jawara Matik 200cc




20110307MioKuning Mio Jawara Matik 200cc


Seher atau CBR kembali berjaya untuk adu kebut lurus aje. Seperti di Yamaha geberan M. Ramji dari Tomo Speed Shop yang juara 1 kelas matik tune-up s/d 200 cc. Pada Day Batlle Enduro KYT Drag Bike di Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya, Minggu .
CBR memang ringan. Selain itu bentuknya sudah seperti racing. Lebar badan yang bersentuhan langsung boring hanya sedikit. begitu, gesekan jadi ringan.
Enaknya lagi CBR punya ring yang tipis. Jelas mengurangi gesekan liner dan tidak menyedot power mesin, jelas Utomo Tjioe, bos Tomo Speed Shop yang menurunkan 4 motor di drag bike yang liputannya ada di halaman 23 edisi ini.
CBR150 yang digunakan oversize 50. Tepatnya ukuran diameter seher jadinya 64 mm, jelas brother beken dipanggil Tomo yang selalu dekat Otoy dari Banana Speed itu.

Seher CBR150 yang digunakan sengaja hanya yang 64 mm. Karena seher yang asli pabrik maksimal sampai oversize 100. Lebih dari itu CBR palsu itu. Karena tidak mengeluarkan oversize segede itu.
Supaya lebih enteng, diperingan lagi. Caranya badan seher dilubangi. Sekalian untuk membantu pelumasan, ucap Tomo yang berkacamata itu.
Kemudian kepala seher dipapas bagian pinggirnya. Supaya mendem 0,3 mm setelah naik stroke 3 mm, jelas Otoy yang mendampingi Tomo.
Kenaikan stroke ini didapat cara mudah. Cukup menggunakan pen stroke 1,5 mm. Berarti kini stroke total bisa diketahui. Stroke standar 57,9 mm + 3 mm = 60,9 mm. begitu, kapasitas silinder kita bisa tahu. Dari diameter seher 64 mm dan stroke 60,9 mm. Maka volume silinder jadinya 195,8 cc.
Untuk kepala seher juga bagian pinggirnya dibikin sudut. Agar ketemu squish di kepala silinder yang dibentuk sudut juga. Namun Tomo tidak tahu sudut kemiringan ini. Maklum head dibuat di Thailand.
Head buatan Thai ini mengusung klep 31/27 mm. Ukurannya rada aneh memang. Sebab biasanya menggunakan klep EE yang berukuran 31/25,5 mm. Menurut Tomo, dari sananya begitu. Jadi, gak tahu teorinya.
20110307MioKuning1 Mio Jawara Matik 200cc
Di ruang bakar juga ada yang aneh. Kalau hanya dibuatkan squish sih sudah jamak. Tapi, yang ini dilengkapi nat. Seperti di ruang bakar Tiger.
Jadinya kepala seher lebih mendem posisinya. Total jarak antara squish dan bagian atas seher 0,9 mm. Didapat dari pengukuran yang mendem 0,3 mm ketika blok dipasang. Ditambah tebal paking head 0,3 dan ditambah lagi nat 0,3 mm. Jadinya pas 0,9 mm.
Untuk suplai bahan bakar cukup menggunakan karburator Keihin PE 28 standar. Tanpa dilakukan reamer. Cukup dibarengi penggunaan pilot-jet 42 dan main-jet 30 mm. Hasilnya motor ini bukan hanya juara 1. Juga sabet gelar juara 3 dan 5 di kelas yang sama joki berbeda.
Kem 19/26
Satu lagi yang membuat korekan Tomo seperti meraba. Durasi bukaan klep tidak tahu. Atau jangan-jangan Tomo tidak bisa menggunakan dial gauge untuk mengukur durasi kem. Kuno banget ya?
Tomo hanya tahu ukuran pinggang kem 19 mm. Sedangkan tinggi bubungan 26 mm. Soal buka-tutup klepnya saya tidak tahu, cuap Tomo yang hanya menurukan motor matik di event drag bike Tasikmalaya itu.
Sepertinya motor ini buatan Thailand. Namun menurutnya dikorek di sini. Menurutnya, hanya bahan saja yang dibeli di Thailand.
Kehebatan motor ini sebenarnya bisa dijadikan acuan. Sebab, rangka hanya menggunakan pipa standar. Minim lubang pula.
Tidak seperti lawan-lawannya. Meski masing menggunakan komstir dan underbone standar, tapi bagian buritan sasis banyak yang dicustom. Bahkan ada yang sudah menggunakan bahan aluminium.
Ini full besi, Cuy! (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
 Ban depan : Eat My Dust 45/90×17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80×17
Rumah roler: Fino
Rasio: 15/40
Roller : 9 gram
Paking blok : 1 mm
CDI: Fino
Magnet : Dibubut
Penulis : Aong | Text Editor : Nurfil | : Aong
Source: OtomotifNet

No comments:

Post a Comment