Wednesday, June 15, 2011

Honda Scoopy 2011, Seperti Matik Pakai Batik


Johanes Hanafi, bos X-16 Motobike terkenal jago mengcustom skubek yang matik itu bergaya fashion, low rider hingga extreme. Karya-karyanya punya nilai di atas rata-rata. Wajar jika urutan tiga besar di ajang contezt modifikasi kerap disandang builder bongsor berkacamata itu.

Termasuk di event Oto Trendz Skubek Contezt 2011 lalu yang digelar di Senayan. Honda Scoppy miliknya dinobatkan sebagai runner-up kelas airbrush grafis. Ini konsep airbrush yang berbeda dari biasa.

“Pengin beda, tapi coba Honda Scoopy. Kan media untuk menerapkan ide airbush cukup lapang, dan enggak banyak lekukan di tebeng depan sampai buritan enak dibikin grafis. Tapi, bukan grafis biasa, lho,” kenang Johanes yang buka toko di Jl. KH. Moch. Mansyur No. 11, Blok. A4, Roxi, Jakarta Barat.

Dimaksud bukan grafis biasa, pria tambun ini bilang konsepnya lebih luas dari aibrushh grafis triball yang umum diterapkan modifikator lain. Maksudnya kalau triball motor lain lebih banyak garis lurus, di Scoopy triballnya lebih etnik.

“Unsur triball etnik memang tidak dominan. Hanya ada di bagian tertentu agar yang menikmatinya lebih fokus. Misal di tebeng dan bodi samping sehingga tampilan komposisi desain mirip motor pakai baju batik,” imbuh Johanes yang mengaku desain etnik itu dicontek dari gambar khas China.

Adapun yang membedakan triball etnic dengan triball lainnya, konon corak grafisnya tidak dominan lurus. Namun ada unsur bulat juga kotak yang digambarkan dalam satu ruang tertentu. “Makanya sedikit rumit untuk menentukan corak triball dasar dan temanya” jelas brother yang dekat dengan Tomy Airbrush itu.

Karena usung tema daily use, tempat duduk Scoopy dan komponen penunjang lainnya juga dicustom. Bisa dilihat dari bentuk jok model bersusun mirip Honda PCX yang katanya khas skubek Jepang.

Bukan hanya itu, lampu utama juga ikuta dipercantik pakai dua lampu tambahan. Kali ini pakai produk variasi asal Thailand yang memang sudah dijual komplet berikut dudukannya. Bahkan pada bagian batok setang, juga tidak ketinggalan dipasang windshield yang jadi khas skubek pabrikan Honda.
Eh.., berapa nih nilainya?

Ring Roda Khas Eropa
Tampilan sudah diseting berbeda. Lalu? Untuk mengubah kaki-kaki dengan produk variasi, dirasakan Johanes kayaknya masih kurang sip jika dipandang. Apalagi kalau melihat desain secara keseluruhan Scoopy yang memang agak klasik. Maka dipilih ubahan skubek bergaya Eropa yang dominan berdiameter roda kecil.

“Daripada ganti sokbreker variasi, mending pakai ban ukuran ring 12 yang rata-rata dipakai skubek Eropa. Kayaknya pas dengan tema modifikasi kali ini. Makanya saya pakai pelek monoblock ring 12 inci dengan merek Daiici yang banyak dijual di toko variasi,” lanjut Johanes.

Apalagi untuk pasang pelek ini di skubek Scoopy yang pakai ban lebar dengan pelek 2,5 inci, kata Johanes tidak begitu sulit lantaran bisa tinggal plek. Apalagi cuma pasang di Vario atau BeAT yang punya ruang lebar hingga tidak masalah.

sumber

No comments:

Post a Comment