Monday, June 13, 2011

Karburator Vakum

Teknologi Karburator Vakum, Bekerja Tergantung Kevakuman


 Prinsip kerja ini bikin komposisi campuran udara dan bensin stabil

Di edisi special karburator vakum atau Constant Velocity (CV) lalu, kurang lengkap jika tidak dijabarkan cara kerjanya. Apalagi dibanding karbu lama untuk menaik-turunkan skep ditarik tali kabel lewat putaran grip gas. Sedang tipe CV, sangat mengandalkan kevakuman udara hasil isapan piston di dalam silinder.

"Begitu katup kupu-kupu terbuka lebar dan isapan makin deras, saat itu terjadi kevakuman di ruang vakum sehingga karet diafragma menyempit dan mengangkat piston skep ke atas. Debit gas bakar pun bertambah,” terang Purwo, mekanik JAB Matic spesialis Kymco dari Jl. Serdang Baru, No. 11, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Prinsip kerja seperti itu jelas bikin komposisi suplai gas lebih stabil. Bensin tetap irit, meski katup kupu-kupu di lubang venturi terbuka mendadak. Bahkan karbu vakum dapat menimbangi aliran gas bakar meski kompresi masih rendah atau pengapian belum tepat penyebab terjadinya knocking. Meskipun konsekuesinya tarikan awal motor lebih smooth dan kurang resposnif.

Slamet, kepala instruktur Yamaha Enginering School (YES), menjelaskan secara rinci. Saat putaran mesin langsam, posisi katup kupu-kupu dan piston vakum tertutup, gas bakar dipasok lewat lubang pilot outlet. Di mana gas bakar dari pilot-jet yang diatur pilot screw, keluar dari lubang itu.

Begitu katup kupu-kupu sedikit terangkat, “gas bakar masih dari pilot-jet keluar lewat 2 lubang bypass (bypass port) yang posisinya ada di belakang lubang pilot outlet. Namun komposisinya lebih banyak,” lanjut bapak yang berkantor di DDS Yamaha, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Begitu katup kupu-kupu kembali terbuka lebih lebar dan aliran udara makin deras, dalam kondisi itu piston vakum secara otomatis terangkat untuk menyesuaikan kebutuhkan gas bakar yang ada di ruang bakar.


 Udara di ruang vakum terisap sampai habis lewat lubang kecil di bawah piston vakum yang mengarah ke lubang venturi
Namun terangkatnya piston vakum ke atas tidak serta-merta berdasarkan kecepatan udara apalagi tarikan kabel grip gas. Namun lebih kepada terjadinya kevamukan di ruang vakum.

“Teknisnya begini. Udara yang ada di ruang vakum terisap sampai habis lewat lubang kecil di bawah skep vakum yang mengarah ke lubang venturi. Biar tekanan udaranya sama, ruang atmosfir juga dibiarkan bebas sehinga karet diafragma dapat menyempit dan dan kembali bebas oleh tekanan pegas,” lanjut Slamet menjelaskan.

Biasanya dalam situasi seperti ini menyebabkan tugas pilot-jet tidak lagi berfungsi. Lantaran sudah digantikan dengan spuyer main-jet yang dapat mengalirkan bensin lebih banyak, namun debit tetap diatur oleh jarum di bawah piston vakum.

Sehingga dengan cara kerja karbu vakum seperti ini, dapat dipastikan kalau aliran gas bakar yang disuplai ke dapur pacu benar-benar terbakar sempurna. Karena sesuai permintaan ruang bakar. (motorplus-online.com)

No comments:

Post a Comment