Tuesday, June 7, 2011

Helm KBC V Series Lebih Murah? Ini Penyebabnya


Helm KBC punya track record baik di Amerika dan beberapa negara di Eropa. Kualitasnya yang baik akhirnya sejalan dengan harganya yang boleh dibilang enggak murah. Bahkan saat awal peluncurannya di Indonesia, harga jual helm full face KBC selalu diatas Rp 1 jutaan.

Tapi, peluncuran KBC terbaru yang dilabeli V-Series kok jauh lebih murah? V Zero dan V Euro dijual hanya Rp 550 ribuan! Padahal status helm ini adalah import dari pabrik perakitannya di China. Menariknya lagi, harga jual helm V Series ini di Indonesia ternyata tetap lebih murah ketimbang di Amerika sendiri.

Di negeri Paman Sam helm ini dilepas 129 US Dolar atau setara Rp 1,1 jutaan. Wah, kok jauh bedanya? Penasaran kenapa lebih murah? Yuk tanya langsung ke perwakilan PT Central Sole Agency (CSA), pemegang merek KBC di Indonesia.

Yang pertama pastinya karena material yang digunakan. "Dalam pembuatan helm ada banyak metode. Mulai dari thermoplastic injection moulding hingga yang paling canggih hydrolic compression mold," buka Budianto Suryawinata, Product Development Dept Head CSA.

"Nah untuk V Series ini menggunakan metode produksi thermoplastic injection moulding," jelas pria yang akrab di sapa Budi. Thermoplastic injection moulding sebelumnya hanya digunakan dalam proses produksi helm entry level khusus motorcross.

Tapi saat ini proses ini digunakan untuk helm tipe full face. Padahal, sebelumnya di KBC helm full face hanya diproduksi lewat proses setingkat diatasnya, yaitu thermoset fiberglass bag moulding.

"Meski begitu, secara kualitas tidak ada yang berbeda. Selain SNI, saat kita lakukan pengujian dengan standarisasi yang lain, helm ini tetap lolos DOT dan SNELL. Hanya saja untuk model yang dijual di Indonesia tidak diregistrasikan SNELL agar harga jualnya bisa ditekan," jelas pria berkaca mata ini.

Kemudian, lebih jauh soal selisih harga di Indonesia dan Amerika, Budi meyakinkan bahwa ada subsidi silang khusus untuk pasar Indonesia. Alasannya, potensi pasar helm di Indonesia masih sangat besar. "Helm bagus kan enggak harus mahal," tutup Budi sambil menebar senyuman. 
 

No comments:

Post a Comment